KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menerima penghargaan Public Leader Award 2022 kategori infrastruktur dari Berita Satu Media Holding.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Sutarmidji yang dinilai berkomitmen dalam membangunan infrastruktur di daerah yang dipimpinnya secara konsekuen.
Adapun kriteria penilaian dalam kategori penghargaan yang diterima Sutarmidji adalah perkembangan jalan, pertumbuhan pelanggan PDAM, kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, rasio elektrifikasi (penduduk yang memperoleh layanan listrik), serta pertumbuhan belanja modal.
Penilaian dalam penganugerahan ini telah melalui proses penjurian dan pengolahan data yang relatif panjang dan mendalam.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih atas penganugerahan Berita Satu Public Leader Awards 2022 dan memilih saya Gubernur Kalbar sebagai penerima penghargaan kategori pembangunan infrastrutkur,” kata Sutarmidji, Jumat, 18 Maret 2022.
Sutarmidji mengatakan, ada tiga sektor yang menjadi fokus utamanya hingga akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Kalbar di tahun 2023, yaitu sektor Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Sutarmidji mengatakan, pembangunan infrastruktur memang menjadi salah satu pengarusutamaan pembangunan di Kalimantan Barat, sebagaimana termaktub dalam RPJMD Kalimantan Barat 2018-2023.
Selama empat tahun terakhir ini, Sutarmidji mengklaim pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat menunjukkan perkembangan yang signifikan.
“Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indeks infrastruktur dari tahun ke tahun yang menunjukkan tren positif,” kata Sutarmidji.
Pada tahun 2021, capaian Indeks Infrastruktur Kalimantan Barat berada di angka 67 persen. Secara rinci bila dilihat pada aspek kondisi jalan mantap pun menunjukkan arah yang searah dengan indeks infrastruktur.
“Tahun 2021 jalan mantap provinsi telah mencapai 66,95 persen,” kata Sutarmidji.
Aspek lain yang tak kalah pentingnya adalah pembangunan bidang kelistrikan. Sutarmidji mengatakan, pembangunan bidang kelistrikan di Kalimantan Barat juga menunjukkan perkembangan yang luar biasa.
“Hal ini dapat dilihat dari capaian tingkat elektrifikasi Kalimantan Barat pada kondisi 2021 telah mencapai 99,12 persen,” kata Sutarmidji.
Menurut Sutarmidji, penyediaan tenaga listrik yang memadai dan handal sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pembangunan dan mendorong pertumbuhan perekonomian.
Olehkarena itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, kata dia, terus melakukan koordinasi terkait percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat sebagaimana telah tertuang dalam RUPTL PT. PLN.
Sutarmidji pun membeberkan strategi lainnya dalam percepatan penyediaan tenaga listrik di antaranya dengan melakukan fasilitasi kepada pelaku usaha/investor di bidang infrastruktur penyediaan tenaga listrik khususnya pada rencana pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan yang masih banyak tersedia di Kalimantan Barat.
“Ini menjadi perhatian serius bagi kita dan harus terus didukung agar segera dapat diwujudkan,” kata Sutarmidji.
Pemanfaatan kelebihan tenaga listrik (excess power) yang ada di perkebunan dan pengolahan kelapa sawit (PKS) untuk melistriki desa dan masyarakat sekitar yang belum berlistrik menjadi salah satu prioritas yang sedang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Pemprov juga, kata Sutarmidji, telah memfasilitasi pertemuan PT. PLN (Persero) dengan pihak PKS yang memiliki kelebihan penyediaan tenaga listrik, agar dapat dikerjasamakan dalam proses jual beli listrik dan didistribusikan kepada masyarakat sekitar PKS yang belum berlistrtik.
Berdasarkan data bahwa Rasio Elektrikasi (RE) Kalimantan Barat pada tahun 2018 adalah 87,22 persen dan meningkat menjadi 99,12 persen pada tahun 2021.
Rasio elektrifikasi ini adalah rasio elektrifikasi total, yaitu jumlah rumah tangga berlistrik PLN dan Non-PLN. Sedangkan rasio desa berlistrik pada tahun 2018 adalah sebesar 78,69 persen dan meningkat menjadi 85,49 persen pada tahun 2021.
Comment