KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, terdapat pengurangan jumlah Calon Jemaah Haji (CJH) Provinsi Kalbar yang akan berangkat ke tanah suci Mekah pada musim haji tahun ini. Yakni dari yang awalnya 1143 orang menjadi 1139 orang.
Adapun pengurangan jumlah tersebut terjadi lantaran adanya satu orang dari Kayong Utara yang mengundurkan diri karena sakit, dan dua orang dari Sanggau yang bermutasi ke DKI, dan satu orang dari Kubu Raya yang bermutasi ke Jawa Timur.
“Maksud mutasi ini CJH tersebut ikut ke daerah atau provinsi lain. Jadi dua orang dari Sanggau mutasi ke DKI karena alasan dinas. Sedangkan 1 orang dari Kubu Raya mutasi ke Surabaya,”ujar Harisson, Selasa 14 Juni 2022.
Sedangkan untuk dua orang dari Pontianak sebelumnya juga batal berangkat yakni suami istri, karena alasan istrinya tidak bisa divaksin. Sehingga suaminya mengundurkan diri. Akan tetapi, kuota tersebut sudah diganti oleh dua orang calon jemaah haji dari Kota Pontianak.
“Total CJH Kalbar awal 1143 orang dikurang 4 orang jadi total 1139 orang. Mereka akan masuk hotel hari ini,” terang Harisson.
Adapun CJH yang diinapkan ke hotel di Pontianak hari ini, berasal dari Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Bengkayang–yang masuk dalam penerbangan pesawat pertama berangkat pada pukul 08.00 WIB besok. Dimana untuk flight pertama berjumlah 146 orang.
Kemudian pesawat kedua jam 11.00 WIB dari Bengkayang, Ketapang, Kayong Utara, Sanggau, Landak, Kapuas Hulu dengan jumlah CJH pada flight ini 155 orang.
Kemudian dilanjutkan pukul 15.00 WIB, berangkat lagi dari Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi, dengan total CJH pada flight ini berjumlah 143 orang.
“Jadi pada keberangkatan kloter pertama diberangkatkan CJH sebanyak 444 orang,” jelasnya.
Hari berikutnya, juga ada tiga penerbangan yang akan berangkat yakni dari Kabupaten Sambas, Mempawah , Kubu Raya, Sekadau dan Singkawang. Sedangkan untuk Pontianak berangkat pada hari Jumat tanggal 17 Juni 2022 sebanyak 258 ditambah satu orang PHD dan 1 orang KBIHU.
“Mereka akan dilakukan PCR di hotel sebelum berangkat dan pemeriksaannya dibawa ke Lab Untan dan Labkesda, kalau ada positif maka akan mundur 5 hari. Lalu mereka harus istirahat dirumah atau ditempat yang kami siapkan. Nanti akan ikut kloter berikutnya,” pungkas Harisson. (Jau)
Comment