Presiden Minta PUPR Lengkapi Fasilitas Penunjang Pelabuhan Internasional di Mempawah

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kementerian PUPR membangun sejumlah fasilitas untuk mendukung keberadaan pelabuhan internasional di Pulau Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalbar.

“Waktu peresmian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Presiden lalu minta Menteri PUPR, karena tol belum ada, jalan akses ke sana itu harus diperlebar segera. Sekarang sedang dikerjakan juga tuh Jalan Pinyuh-Mempawah. Itu arahan Presiden,” jelasnnya kepada awak media, Kamis (11/08/2022).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta adanya penambahan sejumlah fasilitas di area pelabuhan.

“Misalnya tangki timbun CPO, itukan tidak ada. Padahal CPO kan ekspor utama. Kemudian tangki air bersih tidak ada, tangki BBM tidak ada. Itu harus dilengkapi semua, supaya bermanfaat. Termasuk lah industri penunjangnya, hilirisasi bauksit, sawit dan sebagainya. Semuanya harus diperhatikan,” kata Sutarmidji.

Kepada PT Pelindo, pemerintah pusat juga meminta agar mampu mengelola pelabuhan baru tersebut secara optimal.

Baca Juga :  Kemensos Hapus Dana Santunan Korban Covid-19, DPR: Tidak Berempati!

“Pelindo harus mampu menjualnya. Menjual dalam arti, orang memanfaatkan pelabuhan ini untuk ekspor maupun aktivitas lain. Kedepan aktivitas Pelabuhan Dwikora sudah harus pindah ke sini (Mempawah). Harus secepatnya. Menurut Pak Menhub. Karena pendangkalan yang sudah terlalu,” katanya.

Sutarmidji juga menambahkan, selain untuk ekspor-impor, kemungkinan kegiatan pengiriman antar pulau dalam negeri juga dilakukan di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.

“Iya (ekspor-impor di Kijing), bahkan mungkin dalam negeri juga di sana,” katanya.

Sementara untuk Pelabuhan Dwikora sendiri, lanjut Sutarmidji, akan difungsikan sebagai Dermaga Untuk Kebutuhan Sendiri (DUKS). Kedepannya, Pemprov Kalbar juga akan merencanakan pendalaman di yang area dangkal. 

“Mungkin kedepan, kalau saya, alur pelayaran itu tinggal yang punya DUKS, bagaimana gotong royong untuk mengeruk alur pelayaran, supaya DUKS mereka bisa berfungsi. Karena Kementerian tak mungkin lagi akan melakukan pengerukan alur pelayaran di Sungai Kapuas,” ujarnya.

Baca Juga :  Sehari Setelah Mahfud Mundur, Jokowi Langsung Tunjuk Tito Jadi Plt Menko Polhukam

Ekonomi Kalbar Tampil Lebih Baik

Sebelumnya Sutarmidji menjelaskan, bahwa Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak secara efektif telah mulai dibangun sejak bulan Agustus tahun 2018. Pembangunan ini dilakukan pasca pembebasan lahan masyarakat tuntas dilaksankan.

“Efektifnya (groundbreaking) sejak Agustus 2018. Pembebasan lahan sudah sebelumnya. Kemudian investasi Rp 2,9 triliun,” katanya.

Sutarmidji berharap, dengan adanya pelabuhan ini, ekonomi Kalbar akan semakin maju. Karena kedepan, barang-barang Kalbar seperti CPO, bauksit dan sebagainya akan diekspor melalui Kalbar.

“Sehingga tampilan ekonomi Kalbar akan lebih baik. Selama inikan CPO kita tidak diekspor lewat Kalbar, lewat Riau, Lampung, Tanjung Perak dan sebagainya. (Kedepan) tampilan ekonomi kalbar akan semakin bagus,” tutupnya. (Jau)

Comment