Sutarmidji Minta Pelindo Lengkapi Pelabuhan Internasional Kijing dengan Tangki Timbun CPO
Bakal diresmikan Presiden Joko Widodo
KalbarOnline, Mempawah – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berharap pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing bisa selesai di bulan Mei 2022 mendatang dan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikannya saat meninjau progres pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing bersama Bupati Mempawah Erlina di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Selasa (28/12/2021).
“Awalnya kemarin direncanakan Februari akan selesai, akan tetapi karena berbagai kondisi terkena musibah, akhirnya untuk pasti jadi betul pada Mei. Akan tetapi perbaikan itu hanya sedikit saja. Saya berharap segera diresmikan oleh Presiden agar aktivitas bisa dimulai,” kata Midji.
Orang nomor satu di Kalbar itu menyarankan agar Pelindo melengkapi Pelabuhan Internasional Kijing dengan tangka timbun Crude Palm Oil (CPO) sebelum diresmikan Presiden Jokowi. Mengingat, Pelabuhan tersebut merupakan pintu keluar utama CPO.
“Inikan pintu keluar CPO nanti. Yang paling utama ekspor Kalbar itu kan CPO. 4-5 juta ton pertahun. Kalau Kijing bisa mengambil pangsa ekspor sekitar 2 juta ton saja, itu sudah luar biasa. Untuk percepatan itu, harus ada tangki timbun, pipanya sudah,” kata Midji.
Berdasarkan sepengetahuannya, sudah ada beberapa perusahaan yang sudah memiliki tangki timbun sekitar 2-3 kilometer dari Pelabuhan. Menurut Midji, akan lebih efisien menggunakan tangki timbun yang disalurkan menggunakan pipa langsung ke kapal pengangkut CPO. Sehingga tak mengganggu lalu lintas dermaga.
“Kalau truk tangki membawa 8.000 liter atau tujuh ton CPO untuk mengisi langsung ke kapal dengan kapasitas 20 ribu DWT maka diperlukan berapa truk tangki untuk mengangkutnya. Sekitar 1.600 truk. Dengan jumlah tersebut akan memakan waktu yang lama dan jalan dermaga pasti bergerak terus. Maka diperlukan tangki timbun,” kata Midji.
Menurut Midji, kehadiran Pelabuhan Internasional Kijing akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Mempawah.
“PBB sudah pasti setiap tahun, dengan Undang-undang yang baru tentang keuangan pusat dan daerah itu kemungkinan akan ada bagi hasil unggulan daerah seperti CPO dan sebagianya. Yang jelas, perekonomian akan hidup di kawasan ini. Ikutannya yang harus bisa ditangkap Pemerintah daerah harus. Misalnya air bersih, kawasan pergudangan dan sebagainya. Di sini akan banyak tempat kos dan penginapan, hotel, dan lain-lain, sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi daerah,” tutupnya.
Comment