Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 19 September 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) mendorong agar koperasi-koperasi yang ada di provinsi ini terus bertumbuh dengan baik.
Harapannya, koperasi bisa menjadi besar tidak hanya dari usaha simpan pinjam saja, tapi juga bisa menjadi produsen di sektor riil. Dengan demikian, maka perekonomian masyarakat di daerah ini bisa semakin maju dan berkembang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop-UKM) Kalbar, Junaidi usai membuka kegiatan Temu Mitra Bagi Pengembangan dan Penguatan Koperasi, Senin (19/09/2022).
Junaidi mengungkapkan, sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur Kalbar, bahwa dari sisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kalbar sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Karena itu, dari sisi koperasi juga harus diperhatikan agar bisa sama-sama mengalami kemajuan.
"Jangan sampai Dinas Koperasi dan UKM ini hanya hadir di RAT (Rapat Akhir Tahun) saja. Oleh karena itu kami mencoba, teman-teman di dinas memetakan apa yang menjadi hambatan (koperasi)," ungkapnya.
Ia juga berharap, agar kedepan, seluruh koperasi yang ada di Kalbar semuanya bisa memiliki nilai-nilai integritas dan modern dengan mampu melakukan berbagai inovasi.
"Memang tujuan kita mendirikan koperasi bukan saja dari anggota ke anggota, tapi apa yang mereka hasilkan, produk-produknya bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat," katanya.
Sesuai dengan tujuan akhirnya, sebagaimana harapan Pemprov pula, adalah berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui keanggotaan koperasi. Meski khusus untuk koperasi simpan pinjam, Junaidi menyebut, untuk se-Kalbar angkanya telah mencapai triliunan rupiah.
[caption id="attachment_120486" align="alignnone" width="1024"]
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop-UKM) Kalbar, Junaidi berfoto bersama dalam kegiatan Temu Mitra Bagi Pengembangan dan Penguatan Koperasi, Senin (19/09/2022). (Foto: Istimewa)[/caption]
"Jadi harapan kami koperasi tumbuh berkembang dan menghasilkan berbagai macam, nanti ada ikutan jenis usahanya. Jadi bukan hanya koperasi simpan pinjam, agar ekonomi bergerak," tegasnya.
Selain itu, Junaidi juga berharap, dengan kegiatan tersebut para pelaku koperasi dapat mendapatkan solusi akan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Mulai dari pengembangan usaha untuk menuju usaha produksi di sektor riil, sampai permodalan melalui perbankan.
"Karena di sini kami melibatkan narasumber dari KPN (koperasi pegawai negeri) dan perbankan juga," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Manajer Koperasi Produsen TAVIDA, Ella Konstansia yang merupakan salah satu peserta pada kegiatan temu mitra bagi pengembangan dan penguatan koperasi tersebut, merasa sangat bermanfaat. Terutama untuk para pelaku koperasi, karena banyak peluang yang bisa dijajaki dalam kesempatan tersebut.
"Sebagai koperasi yang tentunya bergerak di bidang sektor riil untuk mengembangkan usaha kami dan tentunya untuk memperluas pasar dan mendapat penambahan modal," ujarnya.
Ella mengakui, bahwa salah satu kendala yang dihadapi pihaknya selama ini ialah permodalan. Karena selama ini, pihaknya hanya sebatas mengandalkan modal dari dana para anggota yang tergabung di dalam koperasi tersebut.
"Kendala selama ini, pastinya karena kita untuk pengembangan pasar dan juga tentunya untuk pengembangan modal, karena memang koperasi pada dasarnya menjalankan usaha secara mandiri, (dana) bersumber dari para anggota," tutup Ella. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) mendorong agar koperasi-koperasi yang ada di provinsi ini terus bertumbuh dengan baik.
Harapannya, koperasi bisa menjadi besar tidak hanya dari usaha simpan pinjam saja, tapi juga bisa menjadi produsen di sektor riil. Dengan demikian, maka perekonomian masyarakat di daerah ini bisa semakin maju dan berkembang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop-UKM) Kalbar, Junaidi usai membuka kegiatan Temu Mitra Bagi Pengembangan dan Penguatan Koperasi, Senin (19/09/2022).
Junaidi mengungkapkan, sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur Kalbar, bahwa dari sisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kalbar sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Karena itu, dari sisi koperasi juga harus diperhatikan agar bisa sama-sama mengalami kemajuan.
"Jangan sampai Dinas Koperasi dan UKM ini hanya hadir di RAT (Rapat Akhir Tahun) saja. Oleh karena itu kami mencoba, teman-teman di dinas memetakan apa yang menjadi hambatan (koperasi)," ungkapnya.
Ia juga berharap, agar kedepan, seluruh koperasi yang ada di Kalbar semuanya bisa memiliki nilai-nilai integritas dan modern dengan mampu melakukan berbagai inovasi.
"Memang tujuan kita mendirikan koperasi bukan saja dari anggota ke anggota, tapi apa yang mereka hasilkan, produk-produknya bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat," katanya.
Sesuai dengan tujuan akhirnya, sebagaimana harapan Pemprov pula, adalah berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui keanggotaan koperasi. Meski khusus untuk koperasi simpan pinjam, Junaidi menyebut, untuk se-Kalbar angkanya telah mencapai triliunan rupiah.
[caption id="attachment_120486" align="alignnone" width="1024"]
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop-UKM) Kalbar, Junaidi berfoto bersama dalam kegiatan Temu Mitra Bagi Pengembangan dan Penguatan Koperasi, Senin (19/09/2022). (Foto: Istimewa)[/caption]
"Jadi harapan kami koperasi tumbuh berkembang dan menghasilkan berbagai macam, nanti ada ikutan jenis usahanya. Jadi bukan hanya koperasi simpan pinjam, agar ekonomi bergerak," tegasnya.
Selain itu, Junaidi juga berharap, dengan kegiatan tersebut para pelaku koperasi dapat mendapatkan solusi akan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Mulai dari pengembangan usaha untuk menuju usaha produksi di sektor riil, sampai permodalan melalui perbankan.
"Karena di sini kami melibatkan narasumber dari KPN (koperasi pegawai negeri) dan perbankan juga," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Manajer Koperasi Produsen TAVIDA, Ella Konstansia yang merupakan salah satu peserta pada kegiatan temu mitra bagi pengembangan dan penguatan koperasi tersebut, merasa sangat bermanfaat. Terutama untuk para pelaku koperasi, karena banyak peluang yang bisa dijajaki dalam kesempatan tersebut.
"Sebagai koperasi yang tentunya bergerak di bidang sektor riil untuk mengembangkan usaha kami dan tentunya untuk memperluas pasar dan mendapat penambahan modal," ujarnya.
Ella mengakui, bahwa salah satu kendala yang dihadapi pihaknya selama ini ialah permodalan. Karena selama ini, pihaknya hanya sebatas mengandalkan modal dari dana para anggota yang tergabung di dalam koperasi tersebut.
"Kendala selama ini, pastinya karena kita untuk pengembangan pasar dan juga tentunya untuk pengembangan modal, karena memang koperasi pada dasarnya menjalankan usaha secara mandiri, (dana) bersumber dari para anggota," tutup Ella. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini