KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, menghadiri kegiatan Hari Museum Indonesia dan HUT Museum Provinsi Kalbar, di Hotel Ibis, Jalan Ahmad Yani, Kamis (06/10/2022).
Kehadiran orang nomor satu di lingkup birokrasi Pemprov Kalbar itu turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Rita Hastarita.
Dalam kesempatan itu, Sekda Harisson menilai bahwa kegiatan yang dirangkai dengan acara Sepekan Festival Museum tersebut sangat bermanfaat sebagai wadah rekreasi yang mengedukasi masyarakat.
“Kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum sangatlah bernilai positif, agar anak-anak, remaja dan para pemuda generasi penerus bangsa dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsanya, serta menjadi manusia yang berkarakter,” ujarnya.
Selanjutnya, Sekda Harisson menyampaikan, bahwa tak dapat dipungkiri, perkembangan dan perubahan zaman yang sangat cepat di masa sekarang ini, tentunya mempengaruhi perkembangan di semua aspek kehidupan, termasuk pengelolaan museum yang memacu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi.
“Kami atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik dan memberikan apresiasi serta mengucapkan terima kasih yang tinggi kepada seluruh panitia dan pihak terkait yang telah berpartisipasi hingga terlaksananya kegiatan Sepekan Festival Museum Tahun 2022,” ucapnya.
“Semoga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan kebudayaan daerah Kalimantan Barat,” tambah Harisson pada acara yang turut dihadiri segenap tokoh adat dan tokoh masyarakat Provinsi Kalbar itu.
Lebih lanjut ia menerangkan, sesuai dengan fungsinya, bahwa museum merupakan sebuah Lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Oleh karenanya, dikatakan Harisson, museum merupakan lembaga yang harus mampu melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, harus mampu mengumpulkan, merawat, meneliti, mengkomunikasikan dan memamerkan warisan budaya, artefak-artefak lingkungannya, yang bersifat kebendaan dan untuk tujuan pengkajian, pendidikan, dan dan rekreasi.
Selain dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki, kata Harisson pula, perlu disadari betapa pentingnya memupuk kebersamaan dan menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memiliki kebhinekaan, keunikan dan keanekaragaman.
Dimana hal itu salah satunya tercermin pada kebudayaan daerah, yang terwujud dalam bentuk benda budaya dan nilai-nilai luhur yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, yang dapat memperkokoh dan memperkaya khasanah kebudayaan Indonesia.
“Agar masyarakat lebih tertarik dan mempunyai minat tinggi untuk berkunjung ke museum, diperlukan kegiatan yang melibatkan masyarakat dan generasi muda,” sarannya.
Di samping itu, perlu juga dilakukan kampanye terus menerus untuk menginformasikan warisan budaya, yang mana masih banyak budaya lainnya yang harus dilestarikan serta manfaatkan.
“Seperti cerita rakyat atau legenda yang diangkat melalui lomba bertutur atau bercerita yang merupakan bagian pelestarian tradisi lisan dari nenek moyang kita yang hingga sekarang diturunkan secara turun temurun kepada anak-anak, sehingga anak-anak tidak selalu bermain game atau gadget yang sudah menjadi candu di zaman milenial saat ini,” tutup Sekda Kalbar. (Jau)
Comment