KalbarOnline, Pontianak – Di sela-sela perhelatan bergengsi BIMP-EAGA di Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, terselip laporan tak mengenakkan telinga datang dari RSUD dr. Soedarso. Utamanya soal pelayanan tak ramah yang diberikan oleh petugas pada ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Tak tanggung-tanggung, masalah itu pun sontak membuat Gubernur Kalbar, Sutarmidji menghangat. Ia mengaku geram dan kecewa pasca mendengar masih banyaknya keluhan masyarakat terkait tingkah perawat dan tenaga medis yang melayani pasien dengan wajah masam kecut.
“Saya minta Direktur RSUD Soedarso, (agar) perawat dan tenaga medis yang masih judes-judes keluarkan dari situ (IGD), jangan di IGD, tidak usah memberikan pelayanan,” tegas Sutarmidji, Kamis (24/11/202).
Ia berharap, agar kedepan laporan-laporan miring dari masyarakat terhadap rumah sakit berplat merah itu segera berkurang dan bahkan menghilang. Dirinya juga meminta agar seluruh tenaga medis dan perawat di RSUD Soedarso dapat memberikan pelayanannya dengan setulus hati.
“Layanan terbaik yang diberikan itu obat yang melebihi obat paten manapun untuk semua penyakit,” terangnya.
Sutarmidji juga menekankan, yang harus ditanamkan betul dalam setiap diri tenaga medis dan perawat, bahwa pelayanan rumah sakit merupakan pengabdian sosial dan kemanusiaan, bukan soal untung rugi.
“Saya minta pelayanan semakin baik. Bertekad semuanya harus memberikan pelayanan yang terbaik tanpa keluhan,” camnya.
Setuju dengan gubernur, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Soedarso Harisson menilai bahwa RSUD Soedarso harus mendahulukan pelayanan terbaik kepada pasien di atas segala-galanya.
“Sesuai dengan harapan gubernur bahwa pelayanan yang cepat, ramah, merupakan dimensi peningkatan mutu. Bahkan saya sudah minta RSUD Sudarso untuk belajar ke Bank BCA,” ujarnya.
Harisson menyampaikan, di BCA, bahkan hingga ke tingkat customer service dan satpamnya mampu memberikan pelayanan kepada nasabah dengan sangat baik.
“Sudarso dua minggu lalu sudah ke Bank BCA belajar meninjau, lihat bagaimana satpamnya menyapa. bagaimana Cs menyapa, dan itu sudah dilakukan. Nah mudah mudahan ini yang sudah melihat di sana dia akan menularkan kepada yang lain,” ucapnya.
Pria yang juga menjabat selaku Sekda Kalbar itu meminta agar pelayanan yang diberikan oleh para awak di Soedarso dapat benar-benar menyentuh, dalam aryian menunjukkan sisi perhatian, kepedulian, ramah, agar pasien merasa senang, sehingga hal itu sedikit dapat meringankan beban penyakitnya.
“Dan itu diharapkan dapat membawa mutu layanan di Soedarso yang selama ini mungkin masih ada keluhan-keluhan,” katanya.
Lebih jauh Sekda Harisson mengharapkan, agar mutu pelayanan RSUD Soedarso bisa berbanding lurus dengan baiknya fasilitas yang dimiliki saat ini.
“Kan Pak Gubernur sudah membangun dua tower rumah sakit ini dua lantai, tower yang megah, bagus. Kamar operasi ada 14, kemudian ada ruang ruang isolasi ruang jantung terpadu, kemudian ada sedang dibangun radioterapi, sehingga nanti pasien-pasien kita ini diharapkan tidak pergi ke Kuching, luar negeri atau Jakarta,” bebernya.
“Semua fasilitas ada di sini. Nah itu tadi Pak Gubernur sudah membangun fasilitas-fasilitas sesuai dengan rumah sakit tipe A, itu rujukan regional, dan nasional. Nah tugas kita ini dewan pengawas, direktur, untuk itu tadi peningkatan mutu pelayanannya. Bagaimana kita meningkatkan sentuhan kepada pasien. Fasilitas kan sudah dibangun,” tuntas Harisson. (Jau)
Comment