KalbarOnline, Pontianak– Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalbar yang diketahui Lismaryani Sutarmidji menggelar aksi sosial donor darah, di Gedung Pascasarjana FEB Untan, Minggu (11/12/2022).
Kegiatan bertajuk “Bersama DIM Gerakan Pemuda untuk Setetes Darah Sejuta Harapan” itu dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson.
Dalam sambutannya, Sekda Harisson menyampaikan, bahwa di Kota Pontianak, PMI membutuhkan darah sekitar 200-250 kantong per hari. Di mana kebutuhan darah tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang di rumah sakit, baik yang membutuhkannya secara rutin seperti penyakit kronis, thalasemia, leukimia dan lainnya. Maupun keperluan lain, misalnya untuk sakit yang bersifat akut seperti penderita DBD atau penyakit yang membutuhkan darah secara urgen saat terjadi kecelakaan.
“Terkait kebutuhan darah ini, tentunya harus ada yang mau membantu seperti dari para relawan. Kami di Pemda tentu selalu mendorong dan sangat berterima kasih dengan telah diadakan acara gelar donor darah seperti ini,” ujar Harisson.
Ia mengatakan, terkadang ada pula program donor darah yang dilakukan secara serentak di seluruh daerah se-Provinsi. Sehingga dari kabupaten akan mengantarkan darah ke kota atau provinsi dengan jumlah mencapai ribuan. Akan tetapi dikatakannya, yang seperti itu tidak bisa semuanya tertampung di PMI Kota Pontianak, karena mengingat daya tampung darah.
“Jadi pemda lebih senang donor darah ini rutin dan tidak dalam waktu bersamaan, karena daya tampung kita kadang kurang, lebih bagus misalnya kita mengumpulkan pendonor, lalu nama dan nomor teleponnya dicatat. Jadi kalau PMI perlu darah tinggal mengontak mereka untuk kembali melakukan donor darah,” jelas Harisson.
Seperti diketahui, bahwa program pencatatan secara online untuk pendonor darah tetap sudah ada di Kalbar yang dicetuskan oleh Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) yang diketuai oleh Windy Prihastari yang juga merupakan Kadisporapar Kalbar.
Adapun inovasi tersebut dibuat dalam bentuk sebuah aplikasi yang disebut SiDoremi, agar para pendonor darah tetap tidak lagi secara manual tetapi bisa menggunakan aplikasi.
SiDoremi ini merupakan sebuah aplikasi yang dipersembahkan Sahabat Thalasemia Provinsi Kalbar untuk para penyandang thalasemia. Aplikasi ini juga sudah bisa digunakan warga yang ingin menjadi pendonor darah tetap, dengan cukup masuk ke aplikasi tersebut.
Aplikasi ini juga sangat bermanfaat terutama untuk penyandang thalasemia yang berada di luar Kota Pontianak. Dengan aplikasi ini, pengguna aplikasi cukup memasukkan jadwal transfusi maka pendonor darah tetap akan pergi ke PMI untuk mendonorkan darahnya.
“Tetapi untuk kegiatan seperti ini (aksi donor darah) tetap kita butuhkan, pemda juga turut mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang diselenggarakan hari ini” ujar Harisson.
“Kami tentu akan terus mendukung kegiatan ini sesuai dengan tema hari ini ‘Bersama DIM Gerakan Pemuda untuk Setetes Darah Sejuta Harapan’,”tambah Harisson.
Dengan aksi seperti ini, Harisson menyatakan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan sumbangan darah untuk keperluan medis dan menambah persediaan darah untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Teruntuk pendonor saya harap untuk terus menjaga kesehatan dan memberikan donor darah dalam upaya menjaga ketersediaan stok darah di daerah kita, sekaligus memotivasi masyarakat sekitar bahwa donor darah adalah perbuatan yang aman dan mulia,” tutur sekda.
Lebih jauh, Harisson memaparkan, bahwa salah satu fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah bagaiman eksistensi dari sebuah program studi bisa memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat. Menurutnya, pengelolaan suatu prodi pada perguruan tinggi selayaknya tidak hanya terbatas pada bagaimana membentuk manusia dari sisi akademis namun tetapi juga dari aspek non akademis seperti kepedulian kepada masayarakat.
“Kegiatan donor darah DIM FEB Untan bekerja sama dengan Pemprov Kalbar melalui PMI Kalbar, Dinas Porapar adalah bagian dari pentingnya program studi di tengah masyarakat. Dengan adanya program dan aksi sosial ini mampu memberikan atmosfer non akademis yang positif tidak hanya kepada dunia pendidikan tetapi kepada masyarakat,” terangnya.
Sebelum menutup sambutannya, Harisson secara khusus turut mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi atas kegiatan ini.
“Terutama, Pemprov Kalbar, Ketua PMI Kalbar, Ibu Hj Lismaryani dan seluruh jajaran, Disporapar, serta masyarakat yang telah berkenan menjadi pendonor yang telah mendonorkan darahnya,” pungkasnya.
Selanjutnya, setelah membuka acara tersebut, Harisson yang tampak didampingi Kaprodi DIM Untan, Maria C. Kalis, Kadisporapar Kalbar, Windy Prihastari dan Ketua DWP Untan, Mada Reni Garuda Wiko melihat langsung proses donor darah yang berlangsung.
Adapun bagi 100 pendonor pertama akan mendapatkan bingkisan menarik yang telah disiapkan. Selain itu pada kegiatan ini juga dibuka stand dari Inkubator Bisnis Untan yang menjual berbagai produk unggulan khas Kalbar. (Jau)
Comment