Terlalu banyak kafein dalam tubuh ternyata bisa berkontribusi pada beberapa kondisi yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Walaupun konsumsi kopi memang bermanfaat untuk tubuh, tetapi detoksifikasi kopi perlu dilakukan.
Lembaga pengawas pangan dan obat Amerika Serikat (FDA) menyebutkan, kopi sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 400 miligram per hari.
Pasalnya, kadar kafein yang tinggi, memengaruhi neurotransmitter di otak.
Hal itu bisa menyebabkan mual, gelisah, cemas hingga sakit kepala.
Detoksifikasi kopi sendiri diklaim bisa membantu memblokir potensi neurotransmitter.
Berikut beberapa dari detoksifikasi kopi yang perlu kamu ketahui.
Bantu Turunkan Berat Badan
Secangkir kopi mungkin mengandung lebih banyak gula dan bahan-bahan berkalori tinggi lainnya.
Kombinasi ini bisa berkontribusi untuk penurunan berat badan atau kenaikan berat badan karena kopi dapat memengaruhi nafsu makan dan kelaparan.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Perlu diketahui bahwa kafein dapat bertahan dalam darah hingga 5 jam.
Minum kopi di sore hari mungkin masih membuat kamu terjaga di malam hari, bahkan saat tidur.
Salah satu cara untuk membantu meningkatkan kualitas tidur adalah mengurangi konsumsi kopi.
Dengan begitu, kamu akan memiliki lebih banyak energi keesokan harinya.
Suasana Hati Lebih Baik
Setelah meningkatkan fokus, ternyata konsumsi kopi yang tinggi bisa menimbulkan efek buruk.
Di antaranya, menyebabkan kegugupan, stres, kecemasan, dan “kegelisahan kafein” atau berkurangnya konsentrasi setelahnya
Konsumsi kopi berlebihan juga bisa menyebabkan kualitas tidur yang buruk, termasuk memengaruhi suasana hati.
Dengan melakukan detoks kopi, kamu bisa lebih tenang di siang hari.
Detoks kopi bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi secara drastis dalam 5 hari.
Mulailah dengan hanya minum satu cangkir lalu mencoba alternatif, seperti teh atau kopi tanpa kafein.
Selanjutnya, hilangkan kopi dari rutinitas harian Anda sepenuhnya.
Comment