Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Admin KalbarOnline 3 |
| Kamis, 15 Juni 2023 |
KalbarOnline.com - Hingga saat ini, stunting masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia.
Pasalnya, pemerintah menargetkan pengentasan stunting hingga 14 persen hingga 2024.
Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, seperti dikutip dari laman promkes.kemkes.go.id.
Secara umum, hal itu terkait asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Meski proses stunting terjadi mulai dari dalam kandungan, kondisi tersebut baru akan terlihat saat anak sudah menginjak usia 2 tahun.
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0-59 bulan dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis).
Tinggi dan berat badan anak bakal diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.
Sebagai informasi, stunting tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan fisik anak yang terhambat, tetapi juga menjadi sebab otak anak tidak berkembang optimal.
Kemampuan mental dan belajar anak tidak maksimal serta berdampak pada prestasi belajar yang buruk sebagai pengaruh dari perkembangan otak yang terhambat itu.
Efek jangka panjang kondisi stunting dan kurang gizi kronis akan dirasakan individu bahkan setelah dewasa.
Salah satu faktor risiko gangguan kesehatan dari stunting dan kondisi kurang gizi lainnya, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi.
Menurut Kementerian Kesehatan, berikut ini beberapa gejala stunting pada anak yang harus diwaspadai oleh para orang tua.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
KalbarOnline.com - Hingga saat ini, stunting masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia.
Pasalnya, pemerintah menargetkan pengentasan stunting hingga 14 persen hingga 2024.
Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, seperti dikutip dari laman promkes.kemkes.go.id.
Secara umum, hal itu terkait asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Meski proses stunting terjadi mulai dari dalam kandungan, kondisi tersebut baru akan terlihat saat anak sudah menginjak usia 2 tahun.
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0-59 bulan dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis).
Tinggi dan berat badan anak bakal diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.
Sebagai informasi, stunting tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan fisik anak yang terhambat, tetapi juga menjadi sebab otak anak tidak berkembang optimal.
Kemampuan mental dan belajar anak tidak maksimal serta berdampak pada prestasi belajar yang buruk sebagai pengaruh dari perkembangan otak yang terhambat itu.
Efek jangka panjang kondisi stunting dan kurang gizi kronis akan dirasakan individu bahkan setelah dewasa.
Salah satu faktor risiko gangguan kesehatan dari stunting dan kondisi kurang gizi lainnya, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi.
Menurut Kementerian Kesehatan, berikut ini beberapa gejala stunting pada anak yang harus diwaspadai oleh para orang tua.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini