KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membuka Muktamar Nasional Persatuan Orang Melayu (POM) ke-1 dengan tema “Mengukuhkan Peran Melayu Sebagai Pemersatu Nusantara dan Perekat NKRI” di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Jumat (18/08/2023) malam.
Muktamar adalah istilah umum di kalangan Islam yang merujuk kepada pertemuan besar para wakil organisasi atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan. Di kalangan sekuler, perhelatan ini menggunakan istilah kongres.
“Saya berharap Persatuan Orang Melayu (POM) harus mengikuti aturan, ketika kita bicara dasar landasan aturan, tidak ada yang bisa mengganggu kita. Hukum itu mau direkayasa bagaimanapun tidak bisa, karena dalam hukum itu ada prinsip tidak ada kejahatan yang sempurna, sewaktu-waktu akan terungkap,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga berharap kepada POM yang menjadi pemimpin dan di level manapun harus bisa berdiri tegak di hadapan orang yang dipimpin.
“Saya harap musyawarah kali ini POM bisa menghadirkan musyawarah yang sejuk, kemudian bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis, tetap independen sekalipun namanya Persatuan Orang Melayu,” harapnya.
Disampaikannya, bahwa dirinya bersama Ria Norsan–sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar–selalu berpikir untuk kemajuan Kalimantan Barat. Sutarmidji pun lalu mengutip surah Al-Kafirun ayat ke-6 dalam Al-Qur’an, di mana hingga persoalan keyakinan pun sesama manusia harus saling hormat menghormati dan menghargai.
“Saya tidak berpikir untuk saya, lingkungan saya dan lain sebagainya, saya berpikir semuanya untuk kepentingan Kalimantan Barat dan seluruh etnis dan lain sebagainya. Karena sebagai gubernur saya memegang prinsip yakni beda agama ‘lakum dinukum waliyadin’ (artinya: bagiku agamaku dan bagimu agamamu),” ungkapnya.
Dengan kata lain, dirinya menyebutkan, bahwa Allah SWT telah menciptakan umat manusia ini bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling silaturahmi bukan saling bertengkar.
“Sebagai seorang muslim, sekalipun kau tak suka pada suatu kaum kau harus berlaku adil. Prinsip ini kalau kita pegang, selesai. Maka semuanya akan sejuk dan kondusif sehingga kita bisa membangun Kalbar yang berkelanjutan,” jelasnya dengan dialek khas Melayu.
Sementara itu, Ketua POM Kalimantan Barat menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu bersinergi dan berkolaborasi bersama Persatuan Orang Melayu (POM).
“Insya Allah ke depan Persatuan Orang Melayu ini akan kita rubah sedikit wajahnya dan kami juga mohon dukungan dari pada kepala daerah dan perwakilan daerah, DPRD, agar niat baik kami ini disambut karena ini untuk kepentingan bersama dan itu menjadi prioritas kami dimasa yang akan datang,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, sependapat dengan apa yang disampaikan Gubernur Kalbar untuk selalu menjaga toleransi dan persatuan antar etnis.
“Walaupun berbeda, tetap harus kita jaga bersama dan tidak boleh ada gesekan-gesekan. Apalagi di masa mendatang, apalagi menjelang pemilu karena di Kalbar ini kita semuanya bersaudara,” tuturnya. (Jau)
Comment