Kolaborasi Perusda Kalbar Tingkatkan Pendapatan Daerah

KalbarOnline, Pontianak – Bertempat di Ruang Praja I Kantor Gubernur Kalimantan Barat, tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kalbar melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka meningkatkan kerjasama dan sinergitas, Senin (28/08/2023). Ketiga perusahaan tersebut diantaranya PT Bank Kalbar, PT Jamkrida dan PT Perusda.

Penandatanganan nota kesepahaman dan PKS BUMD Provinsi Kalbar tersebut dilakukan oleh masing-masing direksi perusahaan dan disaksikan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Kepala OJK Kalbar, perwakilan dari Bank BI Kalbar, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta pengawas dari masing-masing direksi perusahaan tersebut.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Usai menyaksikan penandatanganan, Gubernur Sutarmidji mengatakan, bahwa nota kesepahaman ini dilakukan untuk saling memperkuat satu sama lain.

Baca Juga :  Tahun 2017 Jadi Tahun Kebanggaan Bagi Sutarmidji, Apa Alasannya?

Dijelaskannya, ketiga BUMD tersebut telah memberikan kontribusi keuntungan bagi Provinsi Kalbar. Dirinya mengungkapkan bahwa Bank Kalbar untuk tahun ini sudah bisa menyumbang hampir Rp 100 miliar keuntungan untuk APBD, begitupun dengan PT Jamkrida.

“Hanya sayangnya PT Jamkrida ini penjaminan, sehingga perlu tampilan modal kemampuan menjamin. Kemarin itu keuntungan dibagi terlalu besar, seharusnya ditahan untuk penambahan modal. Sehingga sekarang dengan bekerjasama dengan Bank Kalbar bisa tampil lebih bagus,” ungkap Gubernur Sutarmidji.

Untuk PT Aneka Usaha Sutarmidji meminta agar semua unit usaha memiliki perizinan, juga alat pekerjaan, kontraktor di proyek-proyek pemerintah, termasuk juga usaha yang membantu pengendalian inflasi. Hal ini sudah dilakukan disperindag yang telah bekerjasama untuk meningkatkan petani dengan menampung beras-beras petani.

Baca Juga :  Hadiri Lokakarya Kebudayaan Daerah, Bupati Rupinus Ajak Masyarakat Sekadau Rawat dan Manfaatkan Objek Budaya

“Kemudian bagaimana caranya agar PT Aneka Usaha bekerjasama dengan BUMDes untuk distribusi. Walaupun keuntungannya tidak besar tapi bisa membantu pemerintah mengendalikan harga elpiji,” katanya.

“Sehingga selain menjadi wadah usaha mencari keuntungan tapi juga untuk partner pemerintah dalam mensukseskan program-program khusus,” tambah  Sutarmidji. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment