KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson memberikan sambutan dalam acara Seminar Internasional dan Rapat Tahunan (Semirata) Bidang Pertanian BKS PTN Wilayah Barat di Ruang Teater I Gedung Konferensi, Universitas Tanjungpura, Kamis (07/09/2023).
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Kalbar mengataka, pertanian mempunyai peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional, upaya mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan. Maka dari itu, pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional secara integral.
“Untuk kondisi kita di Kalbar terkait ketersediaan/produksi pangan khususnya padi, sejak Tahun 2020 sampi 2022 kita sudah surplus. Produksi padi Tahun 2022 setara dengan 707.697 ton beras sedangkan kebutuhan akan beras untuk 5,4 juta penduduk Kalbar adalah 533.628 ton/tahun,” katanya.
Capaian ini kata Pj Harisson, tentunya menjadi acuan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kalbar.
Selanjutnya, tantangan yang dihadapi pada sektor pertanian menurutnya tidak sedikit, seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, hingga perubahan teknologi. Maka dari itu peran perguruan tinggi dalam pengajaran harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Diperlukan penelitian-penelitian terbaru yang inovatif di bidang pertanian, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kualifikasi pasar. Kemudian dilakukan pembinaan kepada masyarakat dengan melakukan transfer inovasi teknologi pertanian melalui penyuluhan pertanian dalam meningkatkan produktivitas, pengolahan dan pemasaran pertanian,” ungkap Pj Gubernur di depan para peserta seminar.
Tak lupa dirinya mengapresiasi terselenggaranya seminar internasional di bidang pertanian maupun ketahanan pangan, yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar.
“Jadi hasil Seminar ini dapat memberikan masukan bagi Pemerintah Provinsi Kalbar dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan kita,” ucapnya.
“Ke depan kita menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu, tentunya kita harapkan ada penelitian terakhir mengenai bagaimana cara peningkatan produksi-produksi tanaman pangan dan pertanian agar kita dapat memanage ketahanan pangan kita jauh lebih baik lagi,” tutup Pj Harisaon mengakhiri sambutan.
Dalam seminar ini, turut dihadiri Wakil Rektor Universitas Tanjungpura, Radian beserta para dekan, ketua program studi/jurusan pertanian yang tergabung dalam Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat. (Jau)
Comment