KalbarOnline, Ketapang – Pencak silat merupakan metode yang sangat efektif dalam membangun kedisiplinan dan menjadi saluran positif bagi milenial untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Alexander Wilyo usai menutup Open Turnamen & Festival Seni Pencak Silat NU Pagar Nusa, Minggu (12/11/2023).
“Saya berharap agar festival yang dilaksanakan dapat dimaknai, bukan hanya sebagai sebuah kompetensi, namun sebagai upaya untuk melestarikan nilai dan budaya Indonesia yang diwariskan oleh para ulama dan kyai NU sehingga jati diri dan eksistensi Pagar Nusa tetap terjaga,” ujarnya.
Alexander juga berharap, pelaksanaan festival ini dapat dipertahankan dan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang, kata dia, akan mendukung penuh pelaksanaan festival pencak silat yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.
“Berkenaan dengan Hari Pahlawan momennya sudah pas, karena saya tahu bahwa sejarah bangsa kita membuktikan banyak tokoh-tokoh bangsa ini lahir dari Nahdlatul Ulama (NU), festival ini sebagai bentuk apresiasi kita menghargai jasa para pahlawan,” ucapnya.
Alexander juga menyinggung persoalan pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) Indoor di Kabupaten Ketapang, Pemkab Ketapang mohon doa restu dan dukungan dikarenakan pada tahun depan pembangunan akan dimulai.
“Sehubungan dengan keinginan kita bersama dan ini menjadi kebutuhan, bahwa pada tahun depan kita akan memulai untuk membangun GOR Indoor di Ketapang, supaya event-event seperti ini bisa kita laksanakan pada tempat yang representatif,” tutup Alexander.
Open Turnamen & Festival Seni Pencak Silat NU Pagar Nusa ini diikuti oleh 80 pendekar dari perguruan silat se-Kabupaten Ketapang, dengan rincian diantaranya 46 pria dan 34 wanita. (Adi LC)
Comment