KalbarOnline, Kubu Raya – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Organisasi Persatuan Istri Forkopimda Kalbar memulai kick off program Sinergitas Organisasi Wanita Dalam Peningkatan Pengetahuan Gizi Keluarga, Ibu dan Remaja Putri (Sinita Penjaga Ibu Jari) dalam rangka gerakan pencegahan dan penanganan stunting di posyandu
Kick off Sinita Penjaga Ibu Jari itu dibuka oleh Pj Gubernur Kalbar, Harisson bersama Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Windy Prihastari di Posyandu Mekar Rindang, Desa Ambawang Kuala, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (08/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Windy Prihastari mengatakan, bahwa kick off yang dilaksanakan hari ini merupakan tindak lanjut pasca peluncuran Sinita Penjaga Ibu Jari yang merupakan inovasi dari TP-PKK Kalbar pada acara Temu Kader PKK se-Kalbar dengan Ketua Umum TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian beberapa waktu lalu.
“Diharapkan, dengan kita mempunyai kegiatan bersama, melaksanakan kegiatan bersama-sama, maka kita akan dapat juga lebih maksimal dalam memberikan edukasi gizi,” ujarnya.
Windy menerangkan, bahwa program Sinita Penjaga Ibu Jari ini bermuara pada upaya pencegahan dan penanganan stunting dengan memberikan edukasi gizi di posyandu-posyandu di Kalbar.
“Selain itu pastinya juga ada langsung demo memasak dan cara memberikan MPASI yang benar untuk anak (usia) 6 – 8 bulan dan 9 – 11 bulan, yaitu dengan tiga komponen utama, karbohidrat, protein hewani dan lemak,” sampainya.
Lebih lanjut Windy mengemukakan, bahwa inovasi Sinita Penjaga Ibu Jari ini merupakan inisiasi dari TP PKK Kalbar yang ingin mengajak organisasi-organisasi wanita yang ada di Kalbar untuk bersama melakukan upaya serius dalam penurunan angka stunting.
“Untuk saat ini kita bersama organisasi istri forkopimda, lalu nanti kita juga akan bersama organisasi wanita yang lainnya. Memang kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang terbaik,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjutnya, setelah kick off di Kabupaten Kubu Raya, pihaknya akan melaksanakan kegiatan yang sama di Kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah, hingga kemudian berlanjut ke kabupaten dan kota lainnya se-Kalbar.
Sejalan dengan upaya penurunan stunting, PKK kata Windy, juga mendorong adanya peningkatan pendapatan ekonomi keluarga yang salah satunya dinilai sebagai upaya menekan bertambahnya anak yang berkekurangan gizi.
“Kita membantu pemerintah dalam pengendalian inflasi dengan melaksanakan kegiatan gertam (gerakan menanam). Waktu kunjungan kerja kita juga akan menambah kegiatan gertam, kita meminta ibu-ibu rumah tangga untuk menanam cabai rawit,” katanya.
Menurut Windy, dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman yang bermanfaat seperti sayur mayur, bumbu, buah-buahan dan sebagainya akan membantu masyarakat menghemat pengeluarannya. Sehingga penghasilan yang ada pun dapat difokuskan untuk kesejahteraan keluarga, termasuk pemenuhan gizi anak dan lain sebagainya.
“Jadi tidak perlu lagi kita beli, (cukup) dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ujarnya.
Ke depan, Windy berharap, jajaran PKK bersama seluruh organisasi perempuan lainnya di Kalbar dapat bergerak bersama, turun ke lapangan untuk bersama-sama menekan angka prevalensi stunting.
“Dengan inovasi ini kita turun bersama dan akan dimonitoring dan evaluasi. Ke depan dalam TP-PKK Kalbar juga akan dilakukan pendampingan kepada posyandu di seluruh kabupaten kota, terutama pada daerah yang memiliki anak stunting,” ujarnya.
Terakhir, melalui inovasi Sinita Penjaga Ibu Jari ini, ia menginginkan, semua pihak komit dan berkonsentrasi untuk mendampingi posyandu dalam mengawal pemenuhan gizi pada anak.
“Pendampingan terhadap anak stunting itu harus dilakukan selama tiga bulan untuk memastikan mereka diberikan makanan tepat gizi. Pendampingan itu juga akan kita monitoring dan evaluasi untuk bahan kebijakan selanjutnya” kata Windy.
Pada kick off Sinita Penjaga Ibu Jari tersebut, turut dilakukan penyuluhan gizi dan demo masak Makanan Pendamping ASI secara langsung. Selain itu, juga diserahkan bantuan berupa paket-paket sembako kepada masyarakat kurang mampu.
“Sesuai arahan presiden, Bapak Jokowi, agar pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota sering memberikan bantuan sembako untuk masyarakat miskin, dan sering turun lapangan beri bantuan sembako untuk masyarakat miskin, sebagai upaya menekan Inflasi,” tutup Windy. (Jau)
Comment