KalbarOnline, Pontianak, – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen membantu pemerintah dalam upaya mencegah stunting.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan yakni dengan menginisiasi beragam lomba PKK Bangga Kencana Kesehatan yang berfokus menggencarkan gerakan hidup sehat.
Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari mengungkapkan, lomba-lomba tersebut diselenggarakan dengan berbagai kategori, diantaranya pelaksana terbaik PKK Bangga Kencana Kesehatan, pelaksana terbaik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelaksana terbaik lingkungan bersih dan sehat serta pelaksana terbaik posyandu.
“Lewat lomba-lomba ini kita harapkan gerakan hidup sehat sebagai upaya mencegah stunting dalam keluarga semakin masif,” jelas Windy usai menyerahkan penghargaan berbagai lomba tersebut kepada para pemenang dari berbagai kabupaten kota pada Rabu (13/12/2023).
Windy melanjutkan, bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para kader PKK dan para kader lainnya yang telah membantu pemerintah dalam pelaksanaan pencegahan dan penurunan angka stunting di Kalbar.
“Semoga apresiasi-apresiasi yang diberikan ini dapat memberikan semangat dan motivasi kepada mereka untuk lebih aktif turun ke posyandu,” tutur Windy.
Sebelumnya, penyerahan penghargaan itu juga dirangkai dengan workshop yang bertajuk “Peran Kader Posyandu Dalam Membantu Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kalbar”.
Terkait stunting sendiri, Windy menjelaskan, prevalensi yang ada saat ini tentu akan berdampak terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu menurutnya, upaya intervensi harus terus digencarkan terutama dengan memberikan pengetahuan yang cukup kepada ibu-ibu.
“Ibu-ibu harus mendapatkan pengetahuan yang baik tentang pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat gizi dengan tiga komponen utama yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak,” jelasnya.
Ditekankan Windy, terdapat tiga komponen yang wajib ada dalam MPASI yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak. Untuk karbohidrat bisa didapatkan dari bubur nasi, bubur beras atau nasi lembut.
“Bukan beras merah karena banyak serat dan tidak direkomendasikan untuk anak-anak hingga usia 11 bulan karena akan susah dicerna,” tuturnya.
Lalu protein hewani, yang bisa didapatkan dari ikan, ayam, daging atau telur dan lainnya. Terlebih di Kalbar sangat berlimpah ikan maka harus dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi anak. Ikan juga memiliki tekstur yang lebih lembut jika dibandingkan daging sapi atau ayam.
“Ikan apa saja bisa diberikan memang paling bagus di Kalbar ini karena banyak ikan, ikan kita berikan karena teksturnya lebih lembut dan mudah dicerna oleh bayi,” ungkap Windy.
Sedangkan untuk lemak, bisa didapatkan dari minyak sayur, minyak makan, margarin, dan santan. Lemak juga bisa didapatkan dari hasil olahan ikan dan ayam. Untuk minyak cukup diambil dua sendol sesuai takaran umur dan diberikan ke bayi.
Windy mengungkapkan ketiga komponen tersebut pun tidak perlu dicampurkan untuk dimasak menjadi satu seperti nasi tim.
Cukup dimasak secara terpisah lalu komposisi dari karbohidrat, protein hewani dan lemak diambil satu persatu lalu diperek. Untuk kemudian diberikan kepada balita atau baduta sebagai MPASI.
“Kita harus terus mendorong perubahan mainset serta memberikan informasi dan edukasi kepada ibu-ibu yang mempunyai anak bayi dua tahun untuk MPASI tepat gizi,” katanya.
Windy pun mendorong PKK kabupaten kota dapat melanjutkan gerakan turun langsung ke Posyandu. Terutama dalam memberikan edukasi pengolahan menu MPASI yang tepat gizi, dengan menyasar langsung para ibu-ibu.
Dirinya yang juga merupakan Pembina Posyandu Provinsi Kalbar itupun telah getol untuk turun langsung memberikan edukasi gizi kepada ibu-ibu di Posyandu.
Bahkan dalam setiap momentum mendampingi kunjungan kerja (kunker) Pj Gubernur Kalbar Harisson ke berbagai kabupaten kota, Windy selalu turun langsung ke posyandu-posyandu.
“Saya sangat berharap gerakan edukasi gizi langsung ke posyandu dapat dilanjutkan oleh PKK kabupaten kota untuk juga turun ke posyandu-posyandu,” harapnya. (Jau)
Comment