KalbarOnline, Sanggau – Penjabat (Pj) Gubernur MKalimantan Barat (Kalbar) Harisson bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar Windy Prihastari meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Th. Djaman Sanggau, Selasa (19/12).
Didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sanggau Yohanes Ontot, Harisson meninjau Ruang Rawat Anak di RS tersebut. Di sana, Harisson bertemu, dan berbincang dengan dokter spesialis anak, sekaligus menjenguk beberapa pasian anak yang dirawat karena Demam Berdarah Dengue (DBD).
Ia juga memberikan bingkisan berupa boneka, dan mainan kepada anak-anak yang tengah dirawat, serta memberikan semangat agar lekas sembuh.
“Saya tadi mengunjungi pasien (anak) demam berdarah (DBD) pada umumnya sudah mengalami perbaikan, sudah di hari kelima, dan hari keenam (perawatan) ya,” ungkapnya kepada awak media.
Orang nomor satu di Kalbar itu mengingatkan pencegahan DBD harus terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau. Selain itu, perlu digencarkan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap tanda-tanda kegawatdaruratan pada anak-anak yang mengidap DBD.
“Sehingga ketika dibawa ke RS itu tidak dalam keadaan terlambat. Jadi jangan sampai kematian karena penyakit DBD itu lebih dari satu persen,” tegasnya.
Angka kematian akibat DBD yang ditolerir menurutnya maksimal hanya satu persen. Dan itupun tetap diharapkan jangan sampai ada kasus kematian akibat DBD. Seperti di Kabupaten Sanggau, disebutkan dia, angka kematian akibat DBD di atas satu persen. Untuk itu dirinya sudah berbicara dengan bupati, agar menginstruksikan Dinas Kesehatan setempat, untuk lebih gencar melakukan sosialisasi tanda-tanda bahaya DBD.
Kemudian juga melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), terutama di sekolah-sekolah, dan tempat umum yang kurang menjadi perhatian.
“Kalau sudah satu persen ke atas kematian karena DBD itu berarti ada sesuatu yang salah, yang harus kita lakukan evaluasi, dan perbaikan,” pesannya.
Harisson pun meminta Pemkab Sanggau memperhatikan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang ada. Seperti menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), dokter spesialis, tenaga kesehatan (nakes), dan juga peralatan kesehatan (alkes) penunjang yang mumpuni.
“Sehingga kalau ada pasien DBD yang terpaksa harus dibawa ke RS dapat dilayani dengan baik. Tidak menjadi kasus yang fatal,” harapnya.
Dalam kunjungan itu, Harisson juga sempat melihat pelayanan hemodialisa. Dimana sudah ada sembilan tempat tidur, yang dinilainya sangat membantu bagi masyarakat Sanggau yang memerlukan hemodialisa atau cuci darah.
“Dari pada, kalau tidak ada di sini, maka mereka akan pergi ke Pontianak kasihan, tadi ada juga yang seminggu dua kali harus melakukan hemodialisa jadi sangat membantu adanya hemodialisa di RSUD M. Th. Djaman Sanggau ini,” katanya.
Terakhir mantan kepala dinas kesehatan Kalbar itu berharap RSUD M. Th. Djaman Sanggau tetap bisa memberikan pelayanan terbaik selama libur natal, dan tahun baru.
“Hari ini kami ke RSUD M. Th. Djaman Sanggau, saya memastikan pelayanan sekarang, termasuk pada saat hari libur tahun baru ini rumah sakit terus dapat melayani pasien-pasien. Sudah dipastikan tadi oleh direktur dan petugas, mereka akan tetap terus melayani pasien-pasien walaupun nanti pada hari hari natal, dan tahun baru,” pungkasnya. (Jau)
Comment