KalbarOnline, Kapuas Hulu, – Penjabat (Pj) Gubernur Harisson didampingi Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari menyambangi warga di perbatasan negara Indonesia-Malaysia, pada Rabu (10/01/2024).
Keduanya mengunjungi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Flamboyan di Desa Sebindang, Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalbar dalam rangka memberikan edukasi gizi kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar itu turut membagikan ilmu pengolahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi ibu baduta dan balita. Dirinya menekankan tentang tiga komponen penting yang harus terkandung di dalam MPASI tepat gizi.
“Diantaranya karbohidrat yang bisa didapatkan dari bubur, lalu protein hewani dari ikan serta lemak dari minyak makan, minyak sayur, santan dan margarin,” ucapnya.
Harisson menekankan, bahwa prinsip utama dalam penurunan stunting yakni pemenuhan protein hewani bagi anak-anak. Protein hewani dapat diperoleh dari ikan, hati, udang, ayam dan daging sapi.
“Protein hewani yang paling penting untuk balita bukan protein nabati karena asam aminonya lebih banyak disitu,” ungkap Harisson.
Dalam momentum tersebut, ia juga berpesan kepada ibu-ibu untuk mempersiapkan generasi emas dalam menyambut bonus demografi 2024 mendatang. Pada tahun tersebut dikatakan Harisson, Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara maju.
“Maka ketika menjadi negara maju Indonesia membutuhkan tenaga kerja, maka tugas kita semua mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja pada 2045,” ujarnya.
“Jangan sampai anak-anak kita pada 2045 nanti tumbuh tidak sesuai kompetensi, jangan sampai tenaga kerja kita menjadi tenaga kasar,” sambung Harisson.
Lebih lanjut ia menyebutkan, kalau upaya untuk mempersiapkan SDM yang mumpuni harus digencarkan dari sekarang. Terutama dalam mewujudkan tenaga kerja yang andal untuk menduduki posisi berbagai strategis.
Ia menambahkan persiapan tersebut bisa dilakukan sejak dini, misalnya pengetahuan pola asuh yang baik kepada ibu-ibu. Maka menurutnya upaya untuk turun langsung memberikan edukasi gizi sangat penting.
“Sekarang saatnya kita turun langsung ke ibu-ibu untuk memberikan edukasi gizi yang baik,” ungkapnya.
Harisson mengatakan, upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap penurunan angka stunting adalah peningkatan pengetahuan ibu-ibu. Terutama terkait pola asuh, pentingnya imunisasi dan pemberian MPASI tepat gizi.
Maka ia menilai, edukasi terkait menu bergizi yang diberikan ibu-ibu kepada baduta balitanya harus terus digalakkan. Para ibu-ibu menurutnya harus menjadi perhatian untuk diberikan pengetahuan akan makanan penuh gizi yang dapat diberikan kepada anak-anak mereka.
“Ajarkan di posyandu itu demo memasak makanan bergizi kemudian langsung disuapkan ke anak-anak itu makanan yang kita buatkan,” tutupnya. (Jau)
Comment