KalbarOnline, Ketapang – Mewakili Sekda Ketapang, Asisten Sekda bidang Ekonomi dan Pembangunan Syamsul Islami membuka Lokakarya Penyusunan Rencana Aksi Tahunan (RAT) Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2024, di Grand Zuri Ketapang, Selasa (20/02/2024).
Lokakarya tersebut diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama USAID Erat selama 3 hari.
Sekda dalam sambutan tertulis yang dibacakan Syamsul Islami mengatakan, bahwa lokakarya ini merupakan komitmen Pemda Ketapang untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan kemiskinan di Kabupaten Ketapang, khususnya kemiskinan ekstrem.
“Sebagaimana kita ketahui secara umum, angka kemiskinan di Kabupaten Ketapang menurut BPS tahun 2023 adalah sebesar 9,25%,” jelasnya.
Dari angka tersebut ia memaparkan, berdasarkan data P3KE (Pensasaran Pencepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), dari hasil Pendataan Keluarga (PK 2021/ 2022), angka kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Ketapang adalah sebesar 3,57%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata di Kalbar yakni di angka 1,41%, maka kondisi kemiskinan ekstrem Ketapang cukup tinggi.
“Saya percaya bahwa dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang ada, kita dapat menciptakan model yang komprehensif dan berkelanjutan dalam mengatasi kemiskinan khususnya kemiskinan ekstrem di Kabupaten Ketapang,” ucapnya.
Model tersebut disampaikan Syamsul Islami, harus dapat membantu masyarakat dalam memperoleh akses ke pendidikan yang berkualitas, layanan kesehatan yang baik, pekerjaan yang layak, serta mendukung usaha ekonomi lokal yang ada di masyarakat. (Adi LC)
Comment