KalbarOnline, Melawi – Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji hanyut bersama ribuan jamaah mendengarkan ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam Tabligh Akbar di Stadion Raden Temenggung Setia Pahlawan Kabupaten Melawi, Jumat (01/03/2024) malam.
Sutarmidji yang kebetulan sedang menjalani sejumlah kegiatan di Kabupaten Sintang dan Melawi sengaja hadir menyambut penceramah nasional asal Pekanbaru itu.
“Alhamdulillah, Tabligh Akbar yang menghadirkan Tuan Guru Ustadz Abdul Somad berjalan lancar. Semoga kita semua mendapatkan berkah dari Allah,” ujar Sutarmidji diwawancarai usai menghadiri Tabligh Akbar tersebut.
Menurut Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023 ini, 5 hal yang disampaikan UAS dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah ini—terutama menjaga tali silaturahmi, mengganti puasa yang tertinggal, membayar zakat dan lainnya itu sangat penting untuk diimplementasikan.
Untuk itu, Sutarmidji pun mengajak masyarakat Melawi dan sekitarnya agar mengimplementasikan apa yang disampaikan UAS dalam ceramahnya.
“Silaturahmi itu penting. Jangan sampai putus. Kemudian membayar hutang puasa tahun sebelumnya dan membayar zakat untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang mampu. Semoga apa yang beliau (UAS) sampaikan dapat kita jalankan dengan baik,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Tabligh Akbar yang digelar di Bumi Uranium, julukan lain Kabupaten Melawi, UAS menekankan 5 hal kepada umat muslim yang hadir. Pertama, yakni memperbanyak bersilaturahmi.
“Walau puasanya banyak, salat tahajudnya banyak, sedekahnya banyak, tapi kalau putus silaturahim, tidak masuk surga orang yang memutus tali silaturahim. Siapa yang bersilaturahim, panjang umur, murah rezeki,” katanya.
Kemudian yang kedua, sebelum memasuki bulan Ramadhan, umat muslim diminta dapat mengganti puasanya yang tinggal pada Ramadhan sebelumnya.
“Segera bayar utang puasa yang tinggal. Masih ada kesempatan mengganti. Apakah kalau kita mati hutang puasa lunas? Tidak. Ahli waris wajib menggantinya. Utang puasa tidak bisa ditebus dengan umrah. Mesti diganti dengan puasa,” tekannya.
Ketiga, sebagaimana yang tertera dalam ajaran Islam, semua umat muslim diwajibkan berpuasa Ramadhan setelah melihat hilal.
“Melihat anak bulan. Kalau bahasa Melayu anak bulan. Bahasa Arab hilal. Kalau bulannya bulat namanya badar. Kalau bulannya sabit, namanya hilal,” jelasnya.
Selanjutnya yang keempat, membayar zakat. UAS menganjurkan agar umat muslim dapat membayar zakat fitrahnya di awal-awal Ramadhan. Hal itu sangat membantu umat muslim lain yang kurang mampu. UAS tidak menyarankan umat muslim membayar zakat di akhir-akhir Ramadhan seperti biasa umumnya masih dilakukan.
“Manfaatnya tiga. Yang pertama, mudah ingat. Ingat Ramadhan ingat zakat. Kedua, meringankan beban saudara kita. Ketiga, pahala yang luar biasa di bulan Sya’ban dan bulan Ramadhan,” katanya.
Kemudian yang kelima, UAS mendorong agar umat muslim di Melawi untuk mencetak bilal atau orang yang bertugas mengumandangkan adzan di masjid, sebanyak-banyaknya. Tak hanya bilal, anak-anak muda Melawi juga didorong untuk bisa menjadi pengajar atau pembimbing tadarus Al-Qur’an dan shalat Tarawih.
“Kalau bisa menjelang Ramadhan ini kita buat lomba bilal. anak-anak muda kita cari jadi bilal. Anak muda kita banyak, kumpulkan, ada yang jadi bilal, jadi pembimbing tadarus, pembimbing shalat Tarawih. Ini penting sekali,” katanya.
Sebagai penutup, UAS berharap, semoga Ramadhan kali ini dapat membentuk kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
“Mudah-mudahan Ramadhan kita tahun ini lebih baik dari Ramadhan kemarin. Mudah-mudahan Ramadhan kita kali ini betul-betul membuat kita jadi orang yang bertakwa dan takut kepada Allah,” sampainya. (Jau)
Comment