KalbarOnline, Pontianak – Halaman Masjid Raya Mujahidin Kota Pontianak ramai dipenuhi ribuan peserta pawai obor yang antusias menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah, Sabtu (09/03/2024) malam.
Masing-masing peserta membawa obor yang terbuat dari bambu. Peserta dengan tertib berjalan kaki mulai dari halaman Masjid Raya Mujahidin mengitari rute Jalan Ahmad Yani hingga Bundaran Digulis Untan dan kembali ke titik awal di Mujahidin.
Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menyampaikan pesan kepada para peserta supaya tertib dan menjaga keamanan selama mengikuti pawai.
“Saya mengimbau kepada peserta pawai obor untuk tidak menyisakan sampah berserakan, buanglah sampah pada tempat sampah. Kalau belum ketemu tempat sampah, simpan dulu di dalam saku,” ujarnya.
Antusias para peserta pawai obor ini dinilainya sebagai kesiapan masyarakat Kota Pontianak khususnya umat muslim dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah.
“Pawai obor ini juga sebagai perwujudan syiar Islam dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah. Mudah-mudahan ibadah puasa kita tahun ini diterima oleh Allah, SWT,” kata Ani.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua POM, Agus Setiadi selaku penyelenggara pawai obor menjelaskan, kegiatan yang direncanakan ini dipersiapkan dalam tempo yang cukup singkat yakni selama sepekan.
“Alhamdulillah meskipun dalam waktu singkat persiapannya, tetapi bisa terlaksana dengan lancar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan. Meski di tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya, yang mana dilaksanakan dua hari dua malam, tahun ini hanya dilaksanakan satu malam. Namun ia berharap di tahun depan, pemerintah daerah bisa memasukkan pawai obor ini sebagai Festival Pawai Obor sehingga bisa lebih meriah dan variatif dengan rangkaian acara.
“Mimpi kita ingin menjadikan pawai obor ini menjadi sebuah festival yang lebih semarak dari yang sudah ada,” sebut Agus.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh peserta pawai obor untuk tidak membuang sampah di jalanan. Sampah-sampah hendaknya disimpan di saku, untuk nanti kemudian dibuang di tempat sampah.
“Jangan sampai kegiatan yang baik ini menyisakan banyak sampah sehingga menimbulkan kesan yang tidak baik,” pungkasnya. (Indri/prokopim pontianak)
Comment