KalbarOnline, Pontianak – Raihan, salah satu anak dari Panti Asuhan Al Amien mengalami permasalahan rahang sehingga diharuskan memakai splint gigi. Setelah lebih dari enam bulan, gigi Raihan juga harus menggunakan kawat gigi atau behel yang akan digunakan selama dua tahun. Perawatan gigi Raihan ini sepenuhnya ditanggung oleh Proyek Senyum Cemerlang (PSC) dari Jerman.
PSC atau Projekt Strahlendes Lächeln e.V., merupakan sebuah Non Government Organization (NGO) yang berkedudukan di Leipzig, Jerman. Lembaga ini konsen pada penanganan kesehatan anak-anak panti asuhan terutama gigi dan mulut.
Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC menerangkan, pemasangan kawat gigi ini adalah bentuk kepedulian PSC agar rahang Raihan semakin kuat dan semakin percaya diri menapak masa depannya yang lebih cerah.
“Selama dua tahun ke depan nantinya, tepatnya untuk setiap bulannya, behel Raihan akan selalu dikontrol dan diatur sesuai dengan tingkat perkembangan kemajuan pemakaian behel tersebut,” ujarnya, Minggu (31/03/2024).
Selain itu, lanjut Esie, Raihan juga mendapatkan seperangkat alat kebersihan gigi yang khusus diberikan untuk menjaga keutuhan pemakaian behel tersebut. Oleh sebab itu, mulai pada hari pemakaian behel ini, Raihan harus menggunakan sikat gigi khusus yang memang dibuat atau dirancang untuk para pengguna kawat gigi.
“Kita berharap gigi Raihan bisa berfungsi normal kembali setelah mengalami masalah rahang,” tuturnya.
Dokter gigi Nuzulisa Zulkifli mengungkapkan, pemasangan kawat gigi yang dilakukan terhadap Raihan memang bertujuan untuk memperkuat rahangnya.
“Pemasangan kawat gigi atau behel ini untuk memperbaiki posisi rahangnya,” katanya.
Nuzulisa juga memberikan penyuluhan tentang bagaimana merawat gigi yang menggunakan behel serta tata cara penggunaan alat-alat kebersihan perawatan behelnya.
“Supaya dia tidak salah dalam menggunakan alat-alat untuk membersihkan dan merawat behelnya,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi Esie Hanstein lewat PSC yang begitu peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut anak-anak yatim piatu. Hal ini dinilainya sebagai bentuk kepedulian sosial dari PSC.
“Mungkin kepedulian Ibu Esie ini patut dicontoh dan boleh dikatakan beliau sebagai pemerhati kesehatan,” imbuhnya.
Raihan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PSC dan Nuzulisa yang telah memberikan perawatan gigi dan mulutnya. Selama ini ia sangat kesulitan untuk mengunyah makanan.
“Alhamdulillah, adanya bantuan dari dokter gigi Nuzulisa dan Ibu Esie dari PSC, saya merasa sudah lebih baik,” pungkasnya. (Jau)
Comment