FMPP Nilai Pengawasan di Wilayah Perbatasan Kalbar Sedikit Kendor Selama Libur Panjang Lebaran

KalbarOnline, Pontianak – Forum Masyarakat Peduli Perbatasan (FMPP) menilai kalau pengawasan di wilayah perbatasan Kalbar sedikit kendor selama libur panjang lebaran Idul Fitri 1445 H tahun ini.

“Contoh nyata ini seperti saat ini di mana suasana libur panjang Idul Fitri saat ini kami mensinyalir adanya isu penyelundupan komoditi sumber daya alam Kalbar yang dikirim ke negara jiran Serawak, Malaysia Timur secara ilegal,” kata Ketua FMPP, Zainul Arifin, Kamis (11/04/2024) malam.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Modusnya, menurut dia, yakni dengan memanfaatkan suasana sepi libur panjang ini, oknum-oknum pemain dan pelaku usaha penyelundup itu mengirim komoditi Kalbar seperti rotan, kayu, karet dan lain-lainnya  ke Serawak dengan tidak membayar pajak ekspor.

“Modusnya dengan memanfaatkan jalan-jalan tikus yang illegal atau dengan bermain mata dengan oknum petugas di border tersebut. Oknum petugas berpura-pura tidak tau dengan adanya transaksi ilegal tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Perkuat Sinergitas TNI-Polri, Kapolres Mempawah Sambangi Yonmarhanlan XII

Zainul menilai, kelonggaran yang berlaku di masa libur panjang ini, telah menyebabkan kerugian besar bagi pemasukan negara.

“Di sisi lain barang-barang dari Malaysia juga banyak yang masuk dengan memanfaatkan situasi libur panjang ini, komoditinya seperti gula, daging beku, telur, dan yang lain-lainnya,” kata Zainul.

Menyikapi situasi ini, pihak FMPP meminta kepada aparat negara yang bertugas di border seperti bea cukai, polisi, imigrasi, karantina dan lain-lainnya untuk meningkatkan kewaspadaannya selama libur panjang ini, misalnya dengan mengatur jadwal jaga dan hari kerja yang extra ketat, agar momen libur panjang ini tidak dimanfaatkan oleh pemain-pemain barang-barang ilegal tersebut.

Baca Juga :  Gubernur Kalbar Pastikan Stok Pangan Jelang Ramadhan Hingga Idul Fitri Tercukupi

“Hal ini dimaksudkan agar negara tidak kehilangan sumber pendapatan yang besar dari sektor pajak ini, tentu negara harus memberikan insentif dan remunerasi yang setimpal agar mereka-mereka yang bertugas tetap memiliki semangat kerja yang tinggi,” pintanya.

“di sisi lain jiwa nasionalisme aparat juga harus kuat dan tidak mudah tergoda dengan memanfaatkan situasi libur panjang ini,” tutup Zainul. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment