Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 23 April 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (23/04/2024).
Anas menilai, secara umum pelayanan dan fasilitas di RSUD SSMA sudah baik, hanya saja terdapat penumpukan pasien di salah satu pelayanan yakni pelayanan syaraf. Hal ini dikarenakan keterbatasan dokter yang menangani penyakit tersebut. Anas berjanji akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk menangani hal tersebut.
“Tadi saya lihat ada beberapa pelayanan. Memang ada penumpukan di salah satu sektor pelayanan syaraf, karena dokternya memang terbatas,” katanya.
Menurut Anas, kurangnya dokter spesialis ini dikarenakan distribusi dokter-dokter tersebut tidak merata. Oleh karena itu, perlu afirmasi bagaimana mendorong agar penyebaran dokter ini bisa lebih merata.
“Saya tadi diskusi sama Ibu Direktur memang banyak dokter-dokter di luar Jawa ini maunya penempatannya tetap di Jawa. Tentu ini ke depan perlu afirmasi bagaimana mendorong agar ini bisa lebih merata. Jadi faktor SDM kita bukan semata kekurangan ASN tapi redistribusinya yang ada masalah,” ujar Anas.
[caption id="attachment_159252" align="alignnone" width="828"]
Foto bersama MenPAN-RB, Abdullah Azwar Anas (tengah) didampingi Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian dan Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, Eva Nurfarihah. (Foto: Indri)[/caption]
Meski demikian, Anas mengapresiasi pelayanan rumah sakit yang lebih tertib, lebih tertata, baik dari sisi apotekernya ataupun dari pelayanannya.
“Tentu ini menjadi PR kita bersama dari Kementerian PAN RB, pemerintah pusat, provinsi, dan kota untuk mendorong terutama spesialis yang kekurangan. Ini butuh kreativitas dari rumah sakit dan wali kota untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengungkapkan, dari peninjauan MenPAN-RB, memang RSUD SSMA mengalami kekurangan SDM, khususnya tenaga dokter spesialis. Ani menyatakan, berkaitan hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan formasi untuk dokter-dokter spesialis.
“Tahun ini kita sudah menyiapkan formasi untuk dokter-dokter spesialis, mudah-mudahan ada pelamarnya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, Eva Nurfarihah mengungkapkan, saat ini ada 38 dokter spesialis dan tidak seluruhnya ASN, sebagian di antaranya dokter tamu. Dokter tamu ini adalah dokter swasta yang berkenan membantu pelayanan di RSUD SSMA. Salah satunya dokter ortopedi.
“Kita juga mendapat bantuan dokter obgyn dan dokter bedah. Penyakit dalam pun masih dokter tamu,” pungkasnya. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (23/04/2024).
Anas menilai, secara umum pelayanan dan fasilitas di RSUD SSMA sudah baik, hanya saja terdapat penumpukan pasien di salah satu pelayanan yakni pelayanan syaraf. Hal ini dikarenakan keterbatasan dokter yang menangani penyakit tersebut. Anas berjanji akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk menangani hal tersebut.
“Tadi saya lihat ada beberapa pelayanan. Memang ada penumpukan di salah satu sektor pelayanan syaraf, karena dokternya memang terbatas,” katanya.
Menurut Anas, kurangnya dokter spesialis ini dikarenakan distribusi dokter-dokter tersebut tidak merata. Oleh karena itu, perlu afirmasi bagaimana mendorong agar penyebaran dokter ini bisa lebih merata.
“Saya tadi diskusi sama Ibu Direktur memang banyak dokter-dokter di luar Jawa ini maunya penempatannya tetap di Jawa. Tentu ini ke depan perlu afirmasi bagaimana mendorong agar ini bisa lebih merata. Jadi faktor SDM kita bukan semata kekurangan ASN tapi redistribusinya yang ada masalah,” ujar Anas.
[caption id="attachment_159252" align="alignnone" width="828"]
Foto bersama MenPAN-RB, Abdullah Azwar Anas (tengah) didampingi Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian dan Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, Eva Nurfarihah. (Foto: Indri)[/caption]
Meski demikian, Anas mengapresiasi pelayanan rumah sakit yang lebih tertib, lebih tertata, baik dari sisi apotekernya ataupun dari pelayanannya.
“Tentu ini menjadi PR kita bersama dari Kementerian PAN RB, pemerintah pusat, provinsi, dan kota untuk mendorong terutama spesialis yang kekurangan. Ini butuh kreativitas dari rumah sakit dan wali kota untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengungkapkan, dari peninjauan MenPAN-RB, memang RSUD SSMA mengalami kekurangan SDM, khususnya tenaga dokter spesialis. Ani menyatakan, berkaitan hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan formasi untuk dokter-dokter spesialis.
“Tahun ini kita sudah menyiapkan formasi untuk dokter-dokter spesialis, mudah-mudahan ada pelamarnya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, Eva Nurfarihah mengungkapkan, saat ini ada 38 dokter spesialis dan tidak seluruhnya ASN, sebagian di antaranya dokter tamu. Dokter tamu ini adalah dokter swasta yang berkenan membantu pelayanan di RSUD SSMA. Salah satunya dokter ortopedi.
“Kita juga mendapat bantuan dokter obgyn dan dokter bedah. Penyakit dalam pun masih dokter tamu,” pungkasnya. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini