KalbarOnline, Pontianak– Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus mematangkan kesiapan menghadapi gelaran Hari Ulang Tahun (HUT) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-44 yang akan digelar di Solo pada 15 – 18 Mei mendatang.
Berbagai produk kerajinan unggulan terbaik dari para pelaku ekraf Kalbar pun dipersiapkan untuk “mejeng” di ajang yang bakal dihadiri segenap perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia tersebut. Terlebih momentum istimewa tersebut bakal dihadiri langsung oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo(Jokowi) dan istri Wakil Presiden yang juga merupakan Ketua Dekranas, Wurry Ma’ruf Amin.
Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar, Windy Prihastari mengungkapkan rasa syukurnya, bahwa Kalbar dapat ikut terlibat dalam gelaran HUT ke-44 Dekranas. Ia menyebut, dalam gelaran HUT kali ini, Provinsi Kalbar secara spesial bakal menampilkan parade mobil hias dengan tema kerajinan nusantara. Mobil hias Dekranasda Kalbar itu mengusung desain mobil “Rumah Baluk” yang merupakan rumah adat Dayak Bidayuh.
Ia bahkan telah diminta langsung oleh Ibu Negara Iriana Jokowi pada saat pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024 lalu, agar replika rumah adat dan musik tradisional sape’ yang ditampilkan pada ajang tersebut dapat juga turut diboyong pada saat gelaran HUT ke-44 Dekranas di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut menurut Windy tentu merupakan keistimewaan bagi Provinsi Kalbar.
“Kita akan tampilkan rumah adat dan alat musik sape’ di hadapan Ibu Negara Iriana Joko Widodo,” ungkap Windy sembari menambahkan bahwa Dekranasda Kalbar beserta kabupaten kota yang turut sebagai peserta, akan mendesain booth Rumah Baluk Dayak Bidayuh.
Sementara mengenai produk yang akan ditampilkan, Windy menyatakan, kalau pada ajang tersebut Dekranasda Kalbar akan menampilkan produk-produk kerajinan unggulan yang telah melewati proses kurasi, baik di tingkat provinsi sampai nasional bersama desainer Samuel Wattimena dan Mariko Timpati.
Windy turut berharap, kalau keikutsertaan Kalbar kali ini dapat membuahkan motivasi yang tinggi bagi perajin yang terkurasi produknya.
“Kita harus untuk lebih optimis dan senantiasa meningkatkan kualitas kerajinan, promosi, dan mampu berkompetisi dengan produk kerajinan unggulan lain di Indonesia maupun gempuran produk impor, semua dalam rangka menjaga kelestarian seni budaya daerah untuk jadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutup Windy. (Jau)
Comment