Maknai Kebangkitan Nasional dengan Membuka Ruang Imajinasi Peradaban

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 116 tahun 2024 tingkat Provinsi Kalbar, di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Senin (18/5/2024) pagi.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Harisson membacakan amanat Menkominfo RI, Budi Arie Setiadi, yang menjelaskan tentang realitas kemajuan teknologi dan informasi yang melesat cepat saat ini.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu, namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban,” katanya.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa telah lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Oetomo inilah yang kelak menjadi simbol dari hari kebangkitan nasional yang dirayakan setiap tahunnya ini.

“Bahwa Apa yang telah dirintis Boedi Oetomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan,” ujarnya.

Selain Budi Oetomo, Indonesia juga memiliki tokoh penting yang bernama Kartini, yang merupakan pembaharu dalam menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka, dan sebuah cita-cita ideal baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal-usul sosialnya sendiri.

“Apa yang digagas Kartini telah jauh melampaui kisah hidupnya sendiri. Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda ‘embrio bangsa’, yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional,” ungkap Harisson.

Baca Juga :  Resmikan RSUD Soedarso Pontianak, Jokowi: Sudah Super Modern, Jangan ke Luar Negeri

Dirinya menyebutkan, bahwa apa yang telah digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan pula oleh Bung Karno sebagai “Jembatan Emas”.

Bung Karno pada masanya membayangkan bahwa kemerdekaan sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri. Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung “jembatan emas” akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno “bahagia bersama atau menangis bersama”.

“Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya ‘momen’ agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

Harisson menyampaikan, berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad lalu, kini Indonesia menghadapi beragam tantangan dan peluang baru.

“Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru dan Kemajuan teknologi tersebut telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini, inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner,” paparnya.

Baca Juga :  Tak Akan Tandatangani APBD Perubahan, Sutarmidji Minta Defisit Anggaran Diaudit

Di sisi lain itu, Indonesia juga dihadapkan dengan potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Di mana bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.

Sebagaimana yang telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa peluang Indonesia menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan, dengan syarat dapat memaksimalkan bonus demografi ini.

“Presiden juga menekankan bagaimana di dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langkah,” terang Harisson.

Sebelumnya, upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 116 Tahun 2024 tersebut turut dihadiri oleh para pejabat Forkopimda Provinsi Kalbar, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari, Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalbar, D. Efy Masfiaty, para kepala perangkat daerah di lingkungan Provinsi Kalbar serta para ASN yang ditugaskan. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment