Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 22 Mei 2024 |
KalbarOnline, Kubu Raya - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Stunting bersama Dinas Sosial Provinsi Kalbar, di Puskesmas Anggrek, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada Senin (20/05/2024).
Setelah diluncurkan, selanjutnya Dinas Sosial Provinsi Kalbar akan menjadi pendamping bagi 7 anak stunting di wilayah tersebut selama 3 bulan berturut-turut.
Dalam kesempatan itu, Windy menyampaikan, adapun pendampingan yang diberikan, di dalamnya juga termasuk pada pengawasan pola asuh serta pemberian makanan bergizi pada anak stunting.
"Jadi anak ibu-ibu ini selama 3 bulan ke depan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh Dinsos Kalbar, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP PKK dan camat setempat untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.
Windy berharap dalam 3 bulan ke depan, anak-anak stunting ini sudah lepas dari stunting dan menjadi anak yang sehat dan cerdas.
"Saya harap anak-anak ibu 3 bulan ke depan harus keluar dari stunting agar nanti di masanya menuju generasi emas dapat menjadi presiden, gubernur, dokter atau pimpinan perusahaan, jadi orang tua juga harus bertekad agar anak-anak terlepas dari Stunting," ujarnya.
Lebih lanjut, Windy menyampaikan, bahwa hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh yang dilakukan bersama anggota Korpri ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak Kalbar untuk terbebas dari stunting.
"Karena pada tahun 2045 nanti Indonesia akan menuju generasi emas, tentunya kita mau anak-anak kita ini menjadi pemimpin yang mempunyai kualitas yang baik, makanya anak-anak kita harus bebas stunting," jelasnya.
Kepada orang tua anak, Windy mengatakan, bahwa stunting sangat bisa dicegah. Begitupun terhadap bagi bayi dengan usia dua tahun (baduta) yang sudah terlanjur mengidap stunting, bisa disembuhkan, dengan cara memberikan pola gizi yang tepat.
"Pencegahan stunting sangat bisa dilakukan, yakni pertama dimulai dari usia remaja agar rajin minum obat tablet penambah darah dan tidak anemia. Kemudian jika anak sudah lahir anak-anak baduta harus didampingi dengan pola asuh yang baik, seperti memberikan makanan yang bergizi sesuai dengan asupan mereka," jelasnya.
Windy menambahkan, dalam mencegah stunting, harus terdapat 3 komponen utama bagi tumbuh kembang anak, yakni karbohidrat, protein hewani dan juga lemak. Untuk baduta, ia menyarankan untuk mengurangi makan makanan yang berserat.
"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain. Terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian dokter ahli gizi," jelas Windy. (Jau)
KalbarOnline, Kubu Raya - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Stunting bersama Dinas Sosial Provinsi Kalbar, di Puskesmas Anggrek, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada Senin (20/05/2024).
Setelah diluncurkan, selanjutnya Dinas Sosial Provinsi Kalbar akan menjadi pendamping bagi 7 anak stunting di wilayah tersebut selama 3 bulan berturut-turut.
Dalam kesempatan itu, Windy menyampaikan, adapun pendampingan yang diberikan, di dalamnya juga termasuk pada pengawasan pola asuh serta pemberian makanan bergizi pada anak stunting.
"Jadi anak ibu-ibu ini selama 3 bulan ke depan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh Dinsos Kalbar, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP PKK dan camat setempat untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.
Windy berharap dalam 3 bulan ke depan, anak-anak stunting ini sudah lepas dari stunting dan menjadi anak yang sehat dan cerdas.
"Saya harap anak-anak ibu 3 bulan ke depan harus keluar dari stunting agar nanti di masanya menuju generasi emas dapat menjadi presiden, gubernur, dokter atau pimpinan perusahaan, jadi orang tua juga harus bertekad agar anak-anak terlepas dari Stunting," ujarnya.
Lebih lanjut, Windy menyampaikan, bahwa hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh yang dilakukan bersama anggota Korpri ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak Kalbar untuk terbebas dari stunting.
"Karena pada tahun 2045 nanti Indonesia akan menuju generasi emas, tentunya kita mau anak-anak kita ini menjadi pemimpin yang mempunyai kualitas yang baik, makanya anak-anak kita harus bebas stunting," jelasnya.
Kepada orang tua anak, Windy mengatakan, bahwa stunting sangat bisa dicegah. Begitupun terhadap bagi bayi dengan usia dua tahun (baduta) yang sudah terlanjur mengidap stunting, bisa disembuhkan, dengan cara memberikan pola gizi yang tepat.
"Pencegahan stunting sangat bisa dilakukan, yakni pertama dimulai dari usia remaja agar rajin minum obat tablet penambah darah dan tidak anemia. Kemudian jika anak sudah lahir anak-anak baduta harus didampingi dengan pola asuh yang baik, seperti memberikan makanan yang bergizi sesuai dengan asupan mereka," jelasnya.
Windy menambahkan, dalam mencegah stunting, harus terdapat 3 komponen utama bagi tumbuh kembang anak, yakni karbohidrat, protein hewani dan juga lemak. Untuk baduta, ia menyarankan untuk mengurangi makan makanan yang berserat.
"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain. Terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian dokter ahli gizi," jelas Windy. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini