KalbarOnline, Pontianak – Bakal calon Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengaku optimis bakal menyapu kemenangan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Provinsi Kalbar tahun 2024. Ia akan berupaya semaksimal mungkin memenangkan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh partai-partai yang secara linear mengusungnya dan Ria Norsan pada Pilgub Kalbar.
“Yang jelas PKS sudah, kita lagi sedang bicara dengan Gerindra dan Hanura. Kita upayakan semaksimal mungkin antara pilgub dengan pilwako dan pilbup itu bisa semaksimal mungkin linier,” jelas Sutarmidji usai menerima surat tugas dari Partai Demokrat di Kantor DPD Partai Demokrat Kalbar, Senin (10/06/2024).
Dengan kata lain, Sutarmidji tidak hanya menargetkan kemenangannya di Pilgub Kalbar, namun juga menargetkan kemenangan kepala-kepala daerah yang diusung oleh lubuk koalisi yang sama. Seperti calon-calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Nasdem. Karena sejauh ini baru Nasdem yang benar-benar memberikan surat rekomendasinya.
“Tapi untuk seluruh 14 kabupaten kota itu (mau) linier (segaris) rasanya sulit juga, tetapi kita akan upayakan semaksimal mungkin, karena ada beberapa daerah kabupaten yang partainya menang, ini jadi ada yang tidak merata. Seperti misalnya Sekadau tidak ada masalah, sangat linier karena Demokrat dengan Nasdem kan saya juga didukung Demokrat-Nasdem, itu lebih bagus,” katanya.
“Tapi kalau di daerah lain mungkin bisa tidak sama, karena itu tadi, kalau Mempawah juga tidak masalah, kalau Singkawang kan beda, tapi sebagian besar (bisa), kalau (perhitungan) saya itu yang agak linier dari 14 itu mungkin lebih separuhnya,” lanjut Sutarmidji.
Singkatnya, mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu memastikan, bahwa partai-partai yang akan mengusung dirinya bersama wakilnya Ria Norsan juga akan mereguk kemenangan di sebagian besar kabupaten kota itu.
Sutarmidji pun menyatakan, kalau niatnya maju kembali di pilgub ini tak lain untuk meneruskan pondasi perubahan yang sudah ia benamkan bersama Ria Norsan di periode 2018 – 2023 kemarin.
“Yang jelas apapun yang dilihat, didengar, dibaca di media, itu sikapi secara bijak saja, karena pilkada ini kompetisi untuk menyampaikan visi misi, bukan untuk—saya tidak mau ada nyerang pribadi dan sebagainya—tidak usah, kita tetap argumentasi, terutama visi misi, saya Insya Allah akan melanjutkan program di periode pertama,” katanya.
Sutarmidji optimis, hanya di tangannya dan Ria Norsan sajalah, kemajuan Kalbar bisa dirasakan lebih cepat dari sebelumnya. Ia mencontohkan soal pembangunan jalan provinsi, yang bahkan saat pandemi Covid-19, perbaikan jalan provinsi bisa mencapai hingga 80 persen.
“Seperti misalnya jalan provinsi itu 1.534 kilometer, ketika kami awal saya bersama Pak Norsan jadi gubernur itu kondisi awal mantap hanya 49,9 persen, begitu kami berakhir, bisa menjadi 80 persen, itu dalam masa pandemi Covid-19 (saat itu) anggaran tergerus karena covid, tapi kita bisa tingkatkan 30 persen,” terangnya.
“(Jadi) kalau kita dipercaya masyarakat untuk kembali memimpin di periode kedua, saya yakin itu bisa tuntas, karena hanya tinggal 20 persen. Apalagi rumah sakit sudah tuntas, hampir tuntas, tinggal meningkatkan pelayanan saja, tetapi infrastruktur sudah tinggal ini-ini (beberapa) saja,” sambungnya.
Begitupun dengan pendidikan, Sutarmidji menjamin, jika ia dan Ria Norsan kembali dipercaya, maka tidak akan ada anak yang putus sekolah lantaran alasan tidak ada fasilitas sekolahnya. Selain untuk jenjang SMK/SMA juga, dijamin tetap akan gratis.
“Kalau pendidikan, kita sudah bangun lebih dari 60 sekolah SMA/SMK di periode pertama, pada periode kedua saya mau bangun jumlah yang sama, sehingga tidak ada lagi daerah yang anak-anak tamat SMP tidak tertampung di SMA, dan tetapi (ingat) negeri SMA/SMK gratis,” jelasnya.
Terakhir, Sutarmidji berharap, siapapun calon-calon yang maju pada pilkada serentak 2024, baik yang bakal menjadi saingannya di Pilgub Kalbar, maupun pilkada di daerah kabupaten kota, tetap menjaga iklim yang kondusif. Kembangkan lah narasi-narasi yang membangun agar masyarakat tercerdas-kan, bukan sebaliknya.
“Kalau saya, kita jawab dengan data, jangan dengan emosional, tapi data! Orang mau ngomong apapun, (kembali ke) data, karena data tidak bisa bohong, tidak bisa dibantah,” tuntasnya. (Jau)
Comment