Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 31 Juli 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalbar meminta para bupati dan wali kota terus menggalakkan gerakan menanam cabai di masyarakat. Hal itu dikarenakan saat ini, cabai menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi.
"Kalau cabai rawat inikan sebenarnya hal yang sederhana, jadi saya minta kepada bupati/wali kota untuk terus menggalakkan setiap rumah tangga menanam cabai rawit yang bisa membantu kebutuhan rumah tangga. Jadi kebutuhan rumah tangga itu bisa dipetik dari halaman, pot sendiri yang ditanami cabai rawit," katanya.
Hal itu disampaikan Harisson usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang dipimpin secara virtual oleh Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dari Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar, Senin (29/07/2024).
Harisson mengatakan, dari rakor tersebut terdapat beberapa komoditas yang harus diwaspadai kenaikan harganya, seperti cabai rawit, minyak goreng dan beras.
Untuk komoditas beras, Harisson menyampaikan, saat ini masa panen beras sudah berkurang produksinya, sehingga harus diwaspadai jangan sampai ada distributor yang nakal dalam melakukan tata kelola pendistribusian, termasuk minyak goreng.
"Jadi kita akan segera menurunkan tim untuk memastikan bahwa nantinya harga minyak goreng kita ini tidak melonjak, kita mengupayakan agar minyak kita ini kembali ke harga HET-nya," ungkap Harisson.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan inflasi di Kalbar dapat terkendali. Pemerintah Provinsi Kalbar kata dia berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga komoditas dan mengambil langkah-langkah strategis lainnya untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif inflasi.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi tersebut, Tomsi Tohir mengharapkan agar kedepannya dapat dilakukan perubahan serta program jangka panjang.
"Pada pertemuan kita pada pagi hari ini diharapkan adalah materi kegiatan strategis ke depan yang dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga yang tentunya bekerja sama dengan para gubernur, bupati/wali kota dalam pelaksanaannya di daerah masing-masing,” katanya.
“Saya juga tak henti-hentinya mengingatkan bahwa kita selalu memiliki grafik yang sama setiap tahun yang saya pelajari semua berkaitan dengan beras, bawang, cabai. Ini yang saya tekankan kita jangan sampai jatuh di lubang yang sama," pintanya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalbar meminta para bupati dan wali kota terus menggalakkan gerakan menanam cabai di masyarakat. Hal itu dikarenakan saat ini, cabai menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi.
"Kalau cabai rawat inikan sebenarnya hal yang sederhana, jadi saya minta kepada bupati/wali kota untuk terus menggalakkan setiap rumah tangga menanam cabai rawit yang bisa membantu kebutuhan rumah tangga. Jadi kebutuhan rumah tangga itu bisa dipetik dari halaman, pot sendiri yang ditanami cabai rawit," katanya.
Hal itu disampaikan Harisson usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang dipimpin secara virtual oleh Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dari Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar, Senin (29/07/2024).
Harisson mengatakan, dari rakor tersebut terdapat beberapa komoditas yang harus diwaspadai kenaikan harganya, seperti cabai rawit, minyak goreng dan beras.
Untuk komoditas beras, Harisson menyampaikan, saat ini masa panen beras sudah berkurang produksinya, sehingga harus diwaspadai jangan sampai ada distributor yang nakal dalam melakukan tata kelola pendistribusian, termasuk minyak goreng.
"Jadi kita akan segera menurunkan tim untuk memastikan bahwa nantinya harga minyak goreng kita ini tidak melonjak, kita mengupayakan agar minyak kita ini kembali ke harga HET-nya," ungkap Harisson.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan inflasi di Kalbar dapat terkendali. Pemerintah Provinsi Kalbar kata dia berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga komoditas dan mengambil langkah-langkah strategis lainnya untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif inflasi.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi tersebut, Tomsi Tohir mengharapkan agar kedepannya dapat dilakukan perubahan serta program jangka panjang.
"Pada pertemuan kita pada pagi hari ini diharapkan adalah materi kegiatan strategis ke depan yang dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga yang tentunya bekerja sama dengan para gubernur, bupati/wali kota dalam pelaksanaannya di daerah masing-masing,” katanya.
“Saya juga tak henti-hentinya mengingatkan bahwa kita selalu memiliki grafik yang sama setiap tahun yang saya pelajari semua berkaitan dengan beras, bawang, cabai. Ini yang saya tekankan kita jangan sampai jatuh di lubang yang sama," pintanya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini