KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan akan menambah tempat tidur di ruang rawat thalasemia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso.
Pernyataan itu diungkapkannya saat mengunjungi pasien-pasien thalasemia, sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-71 Bank Indonesia, Selasa (30/07/2024).
“Untuk tempat tidur pasien thalasemia itu kita akan tingkatkan tahun ini, sehingga tidak lagi padat, karena memang penderita thalasemia ini kita rajin melakukan deteksi, sehingga banyak yang bisa kita diagnosis dan kita harus lakukan transfusi,” ungkapnya.
Harisson berharap, dengan ditambahkan fasilitas tersebut, anak-anak penyandang thalasemia bisa mendapatkan perawatan lebih baik dan cepat, mengingat penyandang thalasemia tidak bisa lepas dari transfusi darah.
“Karena thalasemia ini mereka ditransfusi seumur hidup, kita harapkan nanti dengan fasilitas dari pemerintah provinsi, rumah sakit Soedarso, anak-anak bisa tumbuh sehat dan menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam menyongsong 2045,” ujarnya.
Sementara itu, Windy Prihastari selaku Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mengungkapkan dukungan tersebut. Ia menyebut penambahan fasilitas tempat tidur tentunya sangat membantu penyandang thalasemia dan orang tua dalam rangka memberikan semangat bagi mereka untuk terus memberikan motivasi kepada anak-anaknya.
“Bank Indonesia menjadi bagian dari salah satu sahabat thalassemia. Tadi juga melakukan donor darah yang mana setengahnya dari 1.500 untuk penyandang thalassemia kami berharap ke depan stakeholders lainnya berkenan menjadi pendonor darah tetap untuk penderita thalassemia, karena mereka sangat membutuhkan sekali,” ungkapnya.
Windy bilang, satu orang anak penyandang thalasemia butuh 20 pendonor darah tetap. Untuk itu pihaknya terus gencar mensosialisasikan gerakan sahabat thalasemia, baik menjadi pendonor darah tetap maupun pendampingan psikologi untuk anak-anak thalasemia.
“Keseharian mereka seperti anak-anak yang lain, hanya saja mereka butuh perhatian khusus terkait dengan ketersedian hemoglobin di dalam darah agar normal seperti anak lainnya. Kemudian juga karena terlalu sering transfusi, harus diperhatikan kadar zat besi di dalam tubuhnya agar tidak menumpuk dan takutnya mengganggu organ tubuh yang lain,” kata Windy.
“Untuk itu kita terus gencar melakukan sosialisasi gerakan sahabat thalasemia, untuk menjadi pendonor tetap,” tukasnya. (Lid)
Comment