Komisi IX DPR RI bersama BPJS Gelar Sosialisasi Manfaat Kepesertaan Anggota Ketenagakerjaan

KalbarOnline, Mempawah – Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Alifudin bersama BPJS Ketenagakerjaan menggelar acara sosialisasi terkait manfaat kepesertaan anggota BPJS Ketenagakerjaan, di Gedung Sport Center Sekolah Kristen Sharon, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, pada Jumat (06/09/2024).

Sosialisasi ini diikuti oleh ratusan masyarakat dari berbagai desa di dua kecamatan, Anjungan dan Sungai Pinyuh.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Alifudin yang hadir melalui Zoom menyampaikan, bahwa sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah bersama DPR RI dalam menjaga dan menjamin kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat pekerja di seluruh Indonesia.

“Apapun profesinya, mau dia petani, pedagang, pencari ikan, tukang ojek, atau pekerjaan mandiri lain dan sebagainya, bisa mendaftarkan diri ke BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Alifudin pun mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi masyarakat dalam sosialisasi ini. Ia sangat berharap, hadirin dapat menyimak dengan seksama apa yang disampaikan pemateri.

“Silahkan bapak-ibu bertanya apa saja. Bagi yang kurang jelas bisa langsung bertanya kepada pemateri, agar bapak-ibu bisa lebih memahami apa yang disampaikan,” kata Alifudin yang saat ini sedang dalam kunjungan kerja ke Kota Solo.

“Saya berharap sosialisasi ini dapat dilakukan secara masif, dan harapan kepada yang ada di sini, masyarakat yang hadir, bisa memberi tahu kepada warga lainnya, agar sama-sama paham mengenai apa saja manfaat BPJS ketenagakerjaan ini,” tutup Anggota DPR RI yang terpilih kembali untuk periode 2024 – 2029 tersebut.

Baca Juga :  Sutarmidji: Bahkan Orang yang Jatuh Sedang Memetik Jengkol Pun Harus Dicover Jamsostek

Sementara itu, pemateri dari BPJS Ketenagakerjaan, Khusnul Khotimah dalam penyampaiannya, menjelaskan seputar manfaat apa saja yang akan diperoleh masyarakat dengan menjadi anggota atau peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Manfaat pertama ialah, BPJS Ketenagakerjaan akan menjamin kecelakaan kerja, di mana tanggungannya dimulai dari bapak-ibu berangkat kerja, saat di tempat kerja—sampai bapak-ibu kembali lagi lagi ke rumah. Yang mana jika terjadi sesuatu, misalnya kecelakaan lalu lintas, itu masuk dalam jaminan kecelakaan kerja,” terangnya.

Khusnul melanjutkan, jika memang kecelakaan terjadi, dengan sebab apapun dan bahkan meninggal dunia karena bunuh diri, peserta BPJS tetap akan menerima beberapa manfaat, seperti biaya transportasi hingga pemakaman, uang kematian, santunan, beasiswa bagi anak dan lainnya.

“Untuk kecelakaan, (tanggungannya) dimulai dari biaya transportasi, biaya pengobatan dan perawatan, atau cacat yang disebabkan oleh kecelakaan kerja akan diberikan santunan. Jika meninggal, ahli waris akan mendapatkan manfaat—mulai dari biaya pemakaman, uang kematian, hingga beasiswa untuk 2 anak dari TK sampai kuliah,” paparnya.

Khusnul menambahkan, bahwa semua fasilitas dan manfaat di atas dapat diberikan bagi masyarakat dengan minimal 3 bulan telah menjadi anggota/peserta BPJS Ketenagakerjaan, dengan iuran perbulannya yang cukup ringan, yakni hanya Rp 16.800 per bulan.

“Biaya Rp 16.800 per bulan ini sudah meng-cover untuk jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” ujarnya.

Baca Juga :  Wabup Farhan Serahkan Santunan Kematian dan Beasiswa Pendidikan Peserta BPJS Ketenagakerjaan

“Untuk pendaftarannya bisa langsung ke BPJS Ketenagakerjaan, lewat kantor pos atau agen terdekat lainnya yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Syaratnya juga mudah, cukup foto kopi KTP dan nomor HP saja,” tambah Khusnul.

Di tempat yang sama, Siti Junaidah, salah satu peserta sosialisasi dari Desa Anjungan Melancar Kecamatan Anjongan, mengaku sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Anggota Komisi IX DPR RI dari PKS, Alifudin dan BPJS Ketenagakerjaan yang telah menggelar sosialisasi ini.

“Tentulah sosialisasi ini sangat bermanfaat, saya senang bisa mengetahui manfaat kepesertaan anggota dari BPJS,” ucapnya.

Siti mengaku kalau dirinya sudah sering mengikuti sosialisasi dari PKS, dan menurutnya, sosialisasi seperti ini harusnya dapat terus dan rutin dilakukan, agar masyarakat menjadi paham.

“Saya bukan kader partai PKS, tapi saya sudah 3 – 4 kali ikut sosialisasi dari PKS. Temanya ganti-ganti, terakhir yang saya ikuti itu tentang edukasi pencegahan stunting. Kami berharap sosialisasi seperti ini bisa rutin digelar, supaya masyarakat desa seperti kami ini, lebih banyak tahu lagi tentang program-program pemerintah,” tutur ibu tiga anak ini. (FikA)

Comment