KalbarOnline, Pontianak – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menyampaikan, bahwa ke depan dirinya akan kembali fokus pada program-program yang langsung menyentuh masyarakat. Salah satunya peningkatan program bedah rumah atau bantuan terhadap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), baik dari alokasi anggaran, maupun jumlah sasarannya se-Kalbar.
“Karena masih banyak rumah masyarakat yang tidak layak huni di Kalbar ini. Insya Allah setiap tahunnya itu paling kurang 2.000, sampai 2.500 rumah yang akan diprogramkan ke depan (ketika kembali menjabat di periode kedua), karena yang lain-lain sudah,” ungkapnya, Jumat (27/09/2024).
Jika kembali terpilih di periode kedua nanti, Midji–sapaan karibnya mengatakan, program-program yang menjadi fokus di periode pertama yang hampir tuntas akan dituntaskan semua. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa dialokasikan lebih besar untuk program RTLH.
“Kesehatan sudah hampir tuntas, pendidikan hampir tuntas, tata kelola pemerintahan hampir tuntas, tinggal infrastruktur (jalan) yang 20 persen, sehingga anggarannya bisa dialihkan untuk bedah rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023 itu menjelaskan, untuk program bantuan RTLH, per rumah maksimal bisa mendapat bantuan sebesar Rp 20 juta, dengan target 2 000 sampai 2.500 rumah per tahun, murni dari APBD Kalbar.
“Nanti belum lagi ada dari anggota dewan (DPR RI), seperti Pak Syarif Abdullah banyak sekali (bantuan) bedah rumah. Sekaligus kami akan menggenahkan surat tanah (sertifikat lahan) bapak/ibu (warga) yang tidak mampu,” janjinya.
Dari data yang dihimpun, di periode pertama kepemimpinannya, tepatnya sejak 2021 hingga 2023, Pemprov Kalbar sedikitnya telah menyentuh sekitar 500 rumah warga tidak mampu. Rumah yang mendapat bantuan itu rerata berada di kawasan-kawasan permukiman yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat seperti kawasan perkampungan nelayan dan petani.
Program tersebut diantaranya memberikan bantuan pembangunan dan rehabilitasi rumah, serta akses jalan program padat karya.
Dalam tiga tahun, mulai 2021 hingga 2023, total ada 192 rumah yang mendapat bantuan RTLH. Bantuan tersebut tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar.
Selain itu, juga ada pembangunan rumah khusus yang dibangun beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) dan rehabilitasi rumah bagi masyarakat korban bencana. Khusus program tersebut, telah dilaksanakan di Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas dengan jumlah 20 unit rumah yang dibangun pada tahun 2022, untuk merelokasi masyarakat yang terdampak bencana alam abrasi pantai di kawasan tersebut.
Lalu juga ada program bantuan rehabilitasi akibat bencana alam. Untuk program yang satu ini, sepanjang 2021 sampai 2023 totalnya sudah ada 270 rumah yang dibantu. Lokasinya juga tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar. Khusus untuk program bantuan rehabilitasi akibat bencana alam, pemberian bantuannya tergantung dari tingkat kerusakan rumah, ada yang rusak ringan dan sedang.
Adapun bantuan yang diberikan terdiri dari upah bahan bangunan dan upah tukang. Jika ditotalkan, dari tiga program tersebut, hampir 500 rumah yang sudah disentuh langsung selama tiga tahun terakhir ini.
Semua pembangunan itu murni dijalankan menggunakan APBD Kalbar. Tak sampai di tahun 2023 saja, program tersebut juga terus berlanjut hingga tahun 2024 ini.
Khusus untuk tahun 2024 ini, sesuai Keputusan Gubernur Nomor: 388/Perkim/2024 tentang penerima bantuan RTLH Kalbar Tahun Anggaran (TA) 2024, total ada 80 rumah yang dibantu.
Program tersebut tersebar di berbagai daerah, mulai dari Kabupaten Melawi, Sekadau, Sambas, Bengkayang, Kayong Utara, Mempawah, Landak dan Sanggau.
Di luar itu, dalam perubahan anggaran APBD 2024, Dinas Perkim Kalbar bekerja sama dengan TP PKK Kalbar juga kembali menyelenggarakan program RTLH di 12 kabupaten, dengan alokasi 10 rumah per kabupaten, atau total sebanyak 120 unit rumah. Dengan demikian khusus di tahun ini saja, total ada 200 unit rumah yang mendapat bantuan RTLH.
Namun demikian, program-program terkait perumahan rakyat, dan kawasan permukiman yang sudah dilaksanakan itu menurut Midji masih sebagian kecil. Maka dari itu, di periode kedua nanti, perlu dilanjutkan dengan sasaran yang lebih besar dan lebih luas lagi. (**)
Comment