Pemerintah KKU Gelar Rakerkes Sebagai Upaya Penguatan Transformasi Kesehatan Antar Linsek

KalbarOnline, Kayong Utara – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU) melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) menggelar rakerkes KB di Hotel Mahkota Kayong, pada Senin (14/10/2024). Kegiatan ini sebagai upaya penguatan transformasi kesehatan melalui lintas sektor (linsek) swasta maupun pemerintah.

Kegiatan tersebut turut dihadiri perwakilan Dinkes Provinsi Kalbar, Pj Bupati Kayong Utara, perwakilan TNI-Polri, OPD terkait serta tamu undangan lainnya.

Kepala Dinkes KB Kayong Utara, Maria Fransisca menerangkan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari. Dalam kesempatan itu dirinya juga mengajak stakeholder terkait untuk menyoroti masalah kesehatan yang ada di KKU.

Baca Juga :  APBD 2024 Kayong Utara Fokus Pengendalian Inflasi, Kemiskinan, hingga Pemilu
Rakerkes KB di Hotel Mahkota Kayong, Senin (14/10/2024). (Foto: Sans)

“Kami berharap dinas kesehatan dan keluarga berencana mampu memberikan dorongan, mampu memberikan dongkrakan kemajuan di bidang kesehatan yang dibawa kesejahteraan kepada masyarakat Kabupaten Kayong Utara,” harapnya.

Selain itu, Fransisca juga memberikan apresiasi atas banyaknya standing banner yang dipasang, sehingga ini adalah sebuah inovasi yang telah dilakukan oleh teman-teman dinkes dan RSUD sebagai media promosi kesehatan.

Kemudian terkait komitmen serta penguatan pelayanan kesehatan melalui linsek, Dinkes KB turut menggandeng setiap OPD terkait di setiap kecamatan hingga pemerintah desa.

Rakerkes KB di Hotel Mahkota Kayong, Senin (14/10/2024). (Foto: Sans)

“Sektor-sektor di dinkes KB itu bergandengan tangan, ini ada permasalahan angka kematian ibu, angka kematian bayi masih tinggi misalnya, stunting yang masih tinggi, kemudian desa ODF yang masih sedikit,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemdes Nipah Kuning Gelar Turnamen Bola Voli se-Kecamatan Simpang Hilir

“Secara internal melakukan penguatan untuk melakukan evaluasi setiap minggu, kami belum bisa turun ke lapangan ke 11 puskesmas, 30 pustu, 45 poskesdes setiap bulan. Tapi melalui secara during paling tidak kami bisa mendeteksi ada permasalahan apa secara cepat kita tanggulangi,” tutup Fransisca. (Sans)

Comment