KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat menggelar sosialisasi Langkah Strategis Peningkatan Numerasi Dengan Metode Pembelajaran Gampang Asik dan Menyenangkan (Gasing).
Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (18/09/2024).
Metode pembelajaran numerasi adalah kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan matematika dasar dalam kehidupan sehari-hari dan untuk menginterpretasikan informasi kuantitatif yang ada di sekitar kita.
Singkatnya, numerasi juga melibatkan kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan simbol dalam matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur Harisson mengungkapkan, bahwa pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Sebagai provinsi yang terus mengalami kemajuan, Kalimantan Barat memiliki komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal literasi dan numerasi.
“Jadi kita ketahui bersama pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota memiliki tugas untuk menciptakan generasi-generasi cerdas, sehat dan unggul dalam menyongsong generasi emas pada tahun 2045. Ini diperlukan percepatan-percepatan, dan kita berterima kasih sekali kepada Profesor Yohanes yang telah membantu dalam program numerasi sebagai aspek penting dalam bidang pendidikan terhadap kemampuan berpikir,” kata dia.
Saat ini, capaian numerasi dalam rapor pendidikan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024 adalah 60,55 untuk SMA dan 58,85 untuk SMK dengan kategori sedang.
Pemprov Kalbar terus berkomitmen untuk meningkatkan nilai capaian tersebut. Implementasi metode Gasing menurutnya akan menjadi langkah strategis untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dasar matematika siswa di seluruh Kalimantan Barat.
“Sekali lagi saya berterima kasih kepada Prof Yohanes telah melahirkan metode pembelajaran numerasi yang mana ini merupakan bentuk hak cipta yang bisa saja menjadi keuntungan tersendiri, namun beliau (Prof Yohanes) menyebarkan metode ini keseluruhan Indonesia tanpa mengambil hak cipta dan lain-lainnya,” ujar Harisson.
Presiden Joko Widodo yang melihat langsung presentasi hasil penelitian Gasing saat kunjungan ke Sumatera Utara 2022 lalu, meminta supaya pelatihan Gasing ini dapat dilanjutkan ke beberapa daerah. Dan hari ini giliran Kota Pontianak.
Dirinya menyebut, dengan adanya metode seperti ini, Kalimantan Barat patut bersyukur berkesempatan mengadopsi dan mengimplementasikan metode pembelajaran Gasing.
Hal ini karena metode ini melatih keterampilan 8C yang meliputi kreativitas, kolaborasi, berpikir kritis, cara berkomunikasi, unsur budaya dan kompetensional logis.
“Sosialisasi yang dilaksanakan pada hari ini menjadi bagian dari upaya kita untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan metode Gasing ini ke seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Saya berharap ini dapat diimplementasikan di seluruh sekolah dengan didasarkan pada capaian rapor pendidikan,” imbuhnya.
Di tempat tersebut, Tenaga Ahli Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro dalam paparannya mengatakan, bahwa metode yang diberikan Profesor Yohanes sebagai bentuk mukjizat yang diberi kekuasaan kepada beliau. Bagaimana tidak, pelajaran matematika yang selama ini ditakuti oleh siswa-siswa secara instan, mampu dikuasai begitu mudah dengan metode yang diterapkan oleh Profesor Yohanes.
“Dengan metode yang beliau (Prof Yohanes) miliki, ini betul-betul memberikan dampak yang begitu luar biasa dengan keahliannya dalam melahirkan metode pembelajaran Numerasi ini. Dengan metode ini, matematika ini sebetulnya bisa dikuasai dengan cara sambil bermain-main dan bahkan matematika itu bisa di ajar di PAUD,” kata Suhajar.
Bahkan, dirinya mengungkapkan dengan metode ini tidak memiliki pengaruh terhadap psikologis apabila diterapkan kepada anak yang masih usia dini.
“Dan saya tahu betul, dengan metode yang dilahirkan Prof Yohanes ini anak beliau yang masih berusia 3 tahun mampu mengajarkan matematika kepada yang sudah SMA,” tuturnya.
Di sisi lain yang harus diketahui bersama, bahwa Indonesia menempati urutan ke 63 dari 81 negara yang diteliti terhadap capaian numerasi. Sedangkan Indonesia merupakan negara terbesar keempat setelah China, Amerika dan India yang mana memiliki hamparan yang begitu luas jika tidak terkelola dengan baik.
“Maka dari itu, saya harapkan dengan adanya metode ini dapat kita sambut dengan gembira. Kemudian saya tekankan kepada kepala daerah terutama Bapak Pj Gubernur, bupati dan walikota untuk dapat mengambil kebijakan yang terarah dalam menindaklanjuti hasil dari sosialisasi kita pada hari ini,” pungkasnya.
Di sela acara tersebut, Profesor Yohanes bersama anak didiknya berkesempatan untuk memberikan penampilan dengan teknik menghitung numerasi sehingga mampu membuat decak kagum seluruh tamu dan undangan yang hadir pada acara tersebut. (Jau)
Comment