KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mendorong penerapan metode belajar berhitung dengan Metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan) di seluruh sekolah di Kalbar. Metode ini dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya, ahli matematika dan fisika.
Hal tersebut disampaikan Harisson saat menghadiri sosialisasi langkah strategis peningkatan pemahaman numerasi dengan metode pembelajaran Gasing yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, pada Rabu (18/09/2024).
Harisson mengatakan, metode Gasing yang merupakan pendekatan baru dalam mengajarkan matematika agar lebih mudah dipahami dan menyenangkan bagi siswa itu sejalan dengan program Pemerintah Provinsi dan Kota untuk menciptakan generasi yang sehat cerdas dan unggul dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2025.
“Prof Yohanes Surya sudah terkenal dalam bidang peningkatan kemampuan siswa, dan sekarang membawa program Gasing,” ungkapnya usai kegiatan sosialisasi.
“Metode ini bertujuan agar siswa lebih menyukai matematika dengan cara yang lebih menyenangkan, tanpa menimbulkan stres,” tambahnya.
Menurut Harisson, metode Gasing adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi numerasi siswa. Ia telah berdiskusi dengan Kepala Disdikbud Kalbar, Rita Hastarita, untuk segera menjalankan program ini dengan memulai pelatihan bagi para guru sebelum menerapkan metode ini di kalangan siswa.
“Saya sudah berbicara dengan Ibu Kadis untuk memprogramkan metode ini. Kita akan mulai melatih guru-guru terlebih dahulu, yang nantinya akan meneruskan ke anak-anak di sekolah,” ujarnya.
Kepala Disdikbud Provinsi Kalbar, Rita Hastarita mengungkapkan, bahwa saat ini baru beberapa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Landak yang menerapkan metode Gasing. Ada sebanyak 32 guru dan 64 siswa yang telah dilatih sejak tahun lalu.
“Kami menggelar sosialisasi ini dengan mengundang bupati dan wali kota, serta kepala dinas pendidikan agar mereka bisa memahami metode pembelajaran Gasing ini. Kami ingin mempercepat peningkatan numerasi di Kalimantan Barat,” jelas Rita.
Rita juga menambahkan, bahwa pada tahun depan, metode ini akan diterapkan di jenjang SMA/SMK dan SLB, dengan target 500 tenaga pengajar.
“Nanti para guru yang sudah dilatih akan menularkan ilmunya kepada guru-guru lain, dengan fokus awal pada guru matematika. Beberapa kabupaten dan kota sudah menyatakan minat untuk melaksanakan metode ini pada tahun 2025,” tambahnya.
Penerapan program ini tidak akan langsung menjangkau semua guru. Sebab kata Rita, setiap kabupaten akan diwakili oleh maksimal 200 guru, yang nantinya akan menyebarluaskan metode ini kepada rekan-rekan mereka.
“Prof Yohanes tidak mematenkan metode ini, jadi bisa dibagikan kepada siapa saja,” tutupnya. (Lid)
Comment