Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 11 April 2017 |
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Salah satu bentuk melestarikan seni budaya adalah dengan permainan tradisional asli Indonesia secara khusus yang berasal dari suku Melayu, yakni permainan Pangkak Gasing.
Hal ini telah dilakukan oleh beberapa komunitas dan penggiat budaya Melayu di Kabupaten Kapuas Hulu, salah satunya ialah Abang Edi Suparman dan kawan-kawan.
Belum lama ini, pihaknya menggelar pertandingan yang diadakan di Gor Uncak Kapuas, Kecamatan Putusssibau Utara, Kapuas Hulu, yang dimulai pada tanggal 8 hingga 9 April 2017, demikian diungkapkannya yang juga merupakan Kepala Bidang Pemuda Olahraga Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, Drs Abang Edi Suparman, Minggu (9/4) kemarin.
[caption id="attachment_3186" align="aligncenter" width="600"]
Suasana Lomba Pangkak Gasing Yang Dilaksanakan di Gor Uncak Kapuas (Foto: Ishaq)[/caption]
Selain melestarikan budaya, lanjut Edi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak generasi penerus, agar mereka menyukai permainan Gasing, sebab anak-anak sekarang hampir tidak ada lagi yang bermain Gasing.
“Anak sekarang sudah banyak yang mencintai permainan game di smartphone daripada bermain permainan tradisional seperti gasing,” ujarnya miris.
“Dalam pertandingan Gasing tersebut ada tiga kategori lomba, yakni Pangkak pendekar umum, Pangkak pendekar anak dan pangkak Cendikia,” jelas Edi.
Sementara itu Hambali, salah satu dewan Juri mengatakan, bahwa permainan Gasing ini memiliki beberapa nilai edukasi bagi anak-anak, yakni anak dapat mengenal perkembangan Kebudayaan, Sejarah, serta aset budaya yang dimiliki bangsa ini.
“Dengan Gasing ini, akan dapat dijadikan terobosan yang bisa mengalihkan permainan game menjadi permainan tradisional,” ucapnya.
Hambali menambahkan bahwa aspirasi yang berkembang ditengah-tengah penggiat Gasing baik masyarakat Kedamin Putussibau Selatan maupun masyarakat Prajurit Putussibau Utara dimasa mendatang, diharapkan agar pertandingan Gasing ini bisa dilaksanakan secara rutin di Bumi Uncak Kapuas ini.
Ditemui terpisah, diantara peserta lomba, Rico Aking mengatakan bahwa Gasing sebagai permainan tradisional, jelas memiliki beberapa keunggulan dibanding permainan game. Dari segi ekonomi gasing lebih ekonomis, dari segi kesehatan gasing jelas tidak memiliki efek negatif dibanding dengan permainan game (gadget),” tukasnya.
Permainan game juga dapat mengakibatkan dampak kurang baik bagi kesehatan kita, seperti kelelahan mata, Wasir atau Ambeien, berkurangnya Metabolisme pada tubuh, makan dan istirahat menjadi tidak teratur, serta bisa terkena Sindrom Carpal Tunnel,” ungkapnya.
“Oleh sebab itu saya berharap perlombaan permainan-permainan tradisional Pangkak Gasing maupun permainan lainnya dapat kita gali dan lombakan secara optimal dan berkelanjutan, sehingga dapat menumbuhkan nilai positif bagi anak-anak kita,” pungkasnya. (Ishaq)
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Salah satu bentuk melestarikan seni budaya adalah dengan permainan tradisional asli Indonesia secara khusus yang berasal dari suku Melayu, yakni permainan Pangkak Gasing.
Hal ini telah dilakukan oleh beberapa komunitas dan penggiat budaya Melayu di Kabupaten Kapuas Hulu, salah satunya ialah Abang Edi Suparman dan kawan-kawan.
Belum lama ini, pihaknya menggelar pertandingan yang diadakan di Gor Uncak Kapuas, Kecamatan Putusssibau Utara, Kapuas Hulu, yang dimulai pada tanggal 8 hingga 9 April 2017, demikian diungkapkannya yang juga merupakan Kepala Bidang Pemuda Olahraga Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, Drs Abang Edi Suparman, Minggu (9/4) kemarin.
[caption id="attachment_3186" align="aligncenter" width="600"]
Suasana Lomba Pangkak Gasing Yang Dilaksanakan di Gor Uncak Kapuas (Foto: Ishaq)[/caption]
Selain melestarikan budaya, lanjut Edi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak generasi penerus, agar mereka menyukai permainan Gasing, sebab anak-anak sekarang hampir tidak ada lagi yang bermain Gasing.
“Anak sekarang sudah banyak yang mencintai permainan game di smartphone daripada bermain permainan tradisional seperti gasing,” ujarnya miris.
“Dalam pertandingan Gasing tersebut ada tiga kategori lomba, yakni Pangkak pendekar umum, Pangkak pendekar anak dan pangkak Cendikia,” jelas Edi.
Sementara itu Hambali, salah satu dewan Juri mengatakan, bahwa permainan Gasing ini memiliki beberapa nilai edukasi bagi anak-anak, yakni anak dapat mengenal perkembangan Kebudayaan, Sejarah, serta aset budaya yang dimiliki bangsa ini.
“Dengan Gasing ini, akan dapat dijadikan terobosan yang bisa mengalihkan permainan game menjadi permainan tradisional,” ucapnya.
Hambali menambahkan bahwa aspirasi yang berkembang ditengah-tengah penggiat Gasing baik masyarakat Kedamin Putussibau Selatan maupun masyarakat Prajurit Putussibau Utara dimasa mendatang, diharapkan agar pertandingan Gasing ini bisa dilaksanakan secara rutin di Bumi Uncak Kapuas ini.
Ditemui terpisah, diantara peserta lomba, Rico Aking mengatakan bahwa Gasing sebagai permainan tradisional, jelas memiliki beberapa keunggulan dibanding permainan game. Dari segi ekonomi gasing lebih ekonomis, dari segi kesehatan gasing jelas tidak memiliki efek negatif dibanding dengan permainan game (gadget),” tukasnya.
Permainan game juga dapat mengakibatkan dampak kurang baik bagi kesehatan kita, seperti kelelahan mata, Wasir atau Ambeien, berkurangnya Metabolisme pada tubuh, makan dan istirahat menjadi tidak teratur, serta bisa terkena Sindrom Carpal Tunnel,” ungkapnya.
“Oleh sebab itu saya berharap perlombaan permainan-permainan tradisional Pangkak Gasing maupun permainan lainnya dapat kita gali dan lombakan secara optimal dan berkelanjutan, sehingga dapat menumbuhkan nilai positif bagi anak-anak kita,” pungkasnya. (Ishaq)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini