Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 16 Oktober 2018 |
Festival Meriam
Karbit Semarakkan Harjad Pontianak ke-247
KalbarOnline, Pontianak – Suara menggelegar terdengar dari pinggir Sungai Kapuas, Jalan Yusuf Karim, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur. Suara dentuman yang cukup keras berasal dari meriam karbit yang disulut peserta Festival Meriam Karbit Tingkat Pelajar SMA, Selasa (16/10/2018).
Sebanyak delapan kelompok ikut serta dalam festival yang digelar rutin setiap tahunnya ini menyambut Hari Jadi Kota Pontianak ke-247.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
mengatakan, selain setiap Hari Raya Idul Fitri, Festival Meriam Karbit juga
digelar setiap menyambut Hari Jadi Kota Pontianak. Bedanya, peserta adalah pelajar
setingkat SMA sederajat.
“Festival Meriam Karbit yang diikuti pelajar tingkat SMA ini
bertujuan supaya permainan rakyat tradisional ini dikenal di kalangan generasi
muda dan mereka ikut melestarikan budaya khas Kota Pontianak,” ujarnya.
Menurutnya, meriam karbit yang disediakan panitia sebanyak
sembilan meriam. Sedangkan aspek penilaian, diantaranya suara dentuman meriam,
kekompakkan peserta, kostum yang dikenakan dan penilaian lainnya yang
ditetapkan juri. Ia berpendapat, maksimal tidaknya dentuman yang dihasilkan
oleh sebuah meriam karbit, tergantung pada bagaimana peserta mematangkan karbit
yang dimasukkan ke dalam meriam.
“Sehingga saat disulut, suara yang dihasilkan pun
menggelegar,” terang Edi.
Ia mendukung apabila permainan karbit ini masuk dalam mata
pelajaran muatan lokal sebagai bagian dari sejarah Kota Pontianak sehingga
anak-anak sejak dini mengenal budaya dan latar belakang berdirinya Kota
Pontianak.
“Generasi muda diharapkan bisa memaknai dan memahami
filosofi permainan meriam karbit ini,” timpalnya.
Azmi, warga Banjar Serasan, menyambut baik digelarnya Festival Meriam Karbit ini.
Sebab, kata dia, banyak dampak positif dari festival ini, diantaranya bisa
mendorong kreativitas anak-anak muda
khususnya pelajar, sekaligus menanamkan semangat bergotong royong di
antara mereka.
Pasalnya, meskipun biaya yang dikeluarkan untuk membuat
sebuah meriam terbilang cukup mahal, tetapi dengan bergotong royong dan saling
urunan memberikan sumbangan dana, meriam tersebut bisa mereka buat.
“Semangat gotong royong itulah menjadi filosofi dalam
festival meriam karbit ini,” sebutnya.
Ia menilai, di digelarnya Festival Meriam Karbit di kalangan
pelajar SMA ini sangat bagus sebagai upaya menanamkan pengetahuan tentang
budaya pada generasi muda.
“Dengan demikian budaya yang kita miliki ini tetap terjaga
kelestariannya,” pungkasnya. (jim)
Festival Meriam
Karbit Semarakkan Harjad Pontianak ke-247
KalbarOnline, Pontianak – Suara menggelegar terdengar dari pinggir Sungai Kapuas, Jalan Yusuf Karim, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur. Suara dentuman yang cukup keras berasal dari meriam karbit yang disulut peserta Festival Meriam Karbit Tingkat Pelajar SMA, Selasa (16/10/2018).
Sebanyak delapan kelompok ikut serta dalam festival yang digelar rutin setiap tahunnya ini menyambut Hari Jadi Kota Pontianak ke-247.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
mengatakan, selain setiap Hari Raya Idul Fitri, Festival Meriam Karbit juga
digelar setiap menyambut Hari Jadi Kota Pontianak. Bedanya, peserta adalah pelajar
setingkat SMA sederajat.
“Festival Meriam Karbit yang diikuti pelajar tingkat SMA ini
bertujuan supaya permainan rakyat tradisional ini dikenal di kalangan generasi
muda dan mereka ikut melestarikan budaya khas Kota Pontianak,” ujarnya.
Menurutnya, meriam karbit yang disediakan panitia sebanyak
sembilan meriam. Sedangkan aspek penilaian, diantaranya suara dentuman meriam,
kekompakkan peserta, kostum yang dikenakan dan penilaian lainnya yang
ditetapkan juri. Ia berpendapat, maksimal tidaknya dentuman yang dihasilkan
oleh sebuah meriam karbit, tergantung pada bagaimana peserta mematangkan karbit
yang dimasukkan ke dalam meriam.
“Sehingga saat disulut, suara yang dihasilkan pun
menggelegar,” terang Edi.
Ia mendukung apabila permainan karbit ini masuk dalam mata
pelajaran muatan lokal sebagai bagian dari sejarah Kota Pontianak sehingga
anak-anak sejak dini mengenal budaya dan latar belakang berdirinya Kota
Pontianak.
“Generasi muda diharapkan bisa memaknai dan memahami
filosofi permainan meriam karbit ini,” timpalnya.
Azmi, warga Banjar Serasan, menyambut baik digelarnya Festival Meriam Karbit ini.
Sebab, kata dia, banyak dampak positif dari festival ini, diantaranya bisa
mendorong kreativitas anak-anak muda
khususnya pelajar, sekaligus menanamkan semangat bergotong royong di
antara mereka.
Pasalnya, meskipun biaya yang dikeluarkan untuk membuat
sebuah meriam terbilang cukup mahal, tetapi dengan bergotong royong dan saling
urunan memberikan sumbangan dana, meriam tersebut bisa mereka buat.
“Semangat gotong royong itulah menjadi filosofi dalam
festival meriam karbit ini,” sebutnya.
Ia menilai, di digelarnya Festival Meriam Karbit di kalangan
pelajar SMA ini sangat bagus sebagai upaya menanamkan pengetahuan tentang
budaya pada generasi muda.
“Dengan demikian budaya yang kita miliki ini tetap terjaga
kelestariannya,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini