Pontianak    

Upaya Regenerasi, Festival Meriam Karbit Tingkat Pelajar SMA Resmi Bergulir

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 22 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Tujuh Tim Berlaga di

Festival Meriam Karbit

KalbarOnline,

Pontianak – Dentuman lima meriam karbit menggelegar tatkala disulut silih

berganti oleh tamu undangan yang hadir pada Festival Meriam Karbit tingkat pelajar

SMA di pinggiran Sungai Kapuas, Jalan Yusuf Karim, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan

Pontianak Timur, Selasa (22/10/2019). Penyulutan meriam ini pula menandai

dimulainya lomba permainan tradisional tersebut.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar)

Kota Pontianak, Syarif Saleh mengapresiasi digelarnya festival meriam karbit

bagi kalangan pelajar SMA sederajat. Meriam karbit sebagai bagian dari

kebudayaan yang dimiliki Kota Pontianak harus selalu diingat dan dikenal oleh masyarakat.

“Para pelajar juga harus tahu bagaimana sejarah meriam

karbit dan seperti apa permainan meriam karbit itu,” ujarnya.

Terlebih, kata dia, kemunculan meriam karbit ini merupakan

cikal bakal berdirinya Kota Pontianak. Sebagai upaya pelestarian budaya, maka

setiap memperingati Hari Jadi Kota Pontianak dan menyambut Hari Raya Idul Fitri

digelar Festival Meriam Karbit. Dirinya berharap festival serupa terus digelar

setiap tahun.

“Diharapkan semakin banyak pelajar yang ikut serta dalam

festival ini supaya mereka mengenal budaya daerahnya,” sebutnya.

Sementara Ketua Panitia Penyelenggara, Salman B menjelaskan,

Festival Meriam Karbit tingkat pelajar ini rutin digelar setiap tahun

memperingati Hari Jadi Kota Pontianak. Festival ini sudah ada sejak tahun 2009.

“Sengaja kita peruntukkan bagi para pelajar agar ada

regenerasi pemain meriam karbit sehingga permainan ini terus berlanjut,”

jelasnya.

Sebagian besar komunitas pemain meriam karbit berada di

Wilayah Pontianak Timur, Selatan dan Tenggara, terutama mereka yang bermukim di

pinggiran Sungai Kapuas. Permainan tradisional yang sudah lama ada ini

merupakan salah satu aset yang dimiliki Kota Pontianak dan hanya satu-satunya

di dunia meriam karbit sebesar ini.

“Kalau ini tidak kita lestarikan, saya kuatir lambat laun

akan punah,” ucap Salman.

Sulitnya mencari bahan baku kayu untuk membuat meriam

menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat. Kalaupun tersedia,

harganya melambung tinggi. Meriam-meriam yang ada ini pun usianya diperkirakan

sudah diatas tiga hingga lima tahun.

“Untuk itu saya berharap festival ini terus terlaksana

setiap tahunnya dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Pontianak sebagai

upaya melestarikan budaya,” tukasnya.

Dedi Santoso, satu di antara juri dalam Festival Meriam

Karbit Tingkat SMA, menerangkan, ada beberapa kriteria penilaian. Pertama,

penampilan para peserta mengenakan pakaian telok belanga disesuaikan dengan

Hari Jadi Kota Pontianak. Kedua, kekompakkan tim, mulai dari menyiapkan bahan

untuk membunyikan meriam hingga saat menyulut meriam. Ketiga, bunyi meriam

dentumannya harus keras dan lantang. Keempat adalah irama dentuman meriam.

Irama ini kaitannya dengan seni membunyikan meriam karbit.

“Bagaimana mereka mengatur ritme antara bunyi meriam yang

satu dengan yang lainnya,” terangnya.

Pada festival tahun ini, Dedi berkata, ada tujuh tim atau

kelompok yang berasal dari SMA sederajat yang ada di Kota Pontianak. Dalam sebuah

tim terdiri dari lima orang.

“Sebelum menyulut, setiap peserta mempersiapkan bahan untuk

membunyikan meriam. Mulai dari mengisi air, memasukkan karbit, menutup lubang

agar karbit mencapai titik didih tertentu,” pungkasnya.

Ia berharap melalui festival atau lomba ini bisa

memasyarakatkan dan mengenalkan budaya yang dimiliki Kota Pontianak kepada para

pelajar agar mereka ikut melestarikan permainan tradisional yang telah ada dari

sejak jaman berdirinya Pontianak. (jim)

Artikel Selanjutnya
Pemkab Ketapang Gelar Upacara Bendera Peringati Hari Santri Nasional 2019
Selasa, 22 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Wabup Aloy Hadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Kalbar 2019
Selasa, 22 Oktober 2019

Berita terkait