Pontianak    

Buka Festival Meriam Karbit, Sutarmidji : Kita Akan Upayakan Masuk Kalender Wisata

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 05 Juni 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Pontianak – Dentuman 212 meriam karbit saling bersahutan menandai dibukanya Festival Meriam Karbit dalam rangka hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Selasa (4/6/2019) malam.

Pembukaan Festival Meriam Karbit tahun 2019 ini dipusatkan di

pinggir Sungai Kapuas Gang Hj. Mailamah, Kecamatan Pontianak Tenggara. Festival

yang rutin digelar setiap tahunnya ini dihadiri jajaran Forum Komunikasi

Pimpinan Daerah (Forkopimda). Sebagai tanda dimulainya festival, jajaran

pejabat Forkopimda dan para istri melakukan penyulutan meriam karbit.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan bahwa

Pemerintah Provinsi Kalbar sangat mendukung terselenggaranya Festival Meriam Karbit

ini sebagai bentuk melestarikan tradisi yang tak bisa lepas dari sejarah

berdirinya Kota Pontianak ini.

Sebagai bentuk dukungannya itu, Midji bahkan memboyong

hampir seluruh Forkopimda Provinsi Kalbar untuk hadir dalam pembukaan festival

tersebut.

“Selama festival meriam karbit terselenggara, forkopimda

yang paling banyak hadir secara langsung itu hari ini. Ini bentuk perhatian

serius kita. Hari ini hampir semuanya lengkap, hadir beserta masing-masing

istri,” ujarnya mengawali sambutan pembukanya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura juga menyatakan,

pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam Karbit masuk dalam Kalender Even

Pariwisata Provinsi Kalbar.

“Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan

ini menjadi salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional,”

katanya.

Meski demikian, Midji meminta agar tradisi meriam karbit ini

tak hanya digelar di momen-momen tertentu seperti Idul Fitri dan Hari Jadi Kota

Pontianak, melainkan juga digelar di momen-momen lainnya agar menjadi objek

wisata.

“Jadi, tidak hanya digelar di momen-momen tertentu seperti

Idul Fitri dan ulang tahun Pontianak saja, tapi juga digelar di momen-momen

lain supaya menjadi objek wisata. Ketika wisatawan datang, mereka bisa menyulut

meriam secara berbayar sehingga menjadi nilai jual. Nanti akan kita buatkan

tempat secara permanen,” tukasnya.

Selain itu, dirinya bahkan berencana menggelontorkan

anggaran melalui LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) untuk pegiat

meriam karbit guna menyemarakkan pembukaan dan penutupan Seleksi Tilawatil

Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang dipusatkan di Kota Pontianak.

Supaya lebih menarik, Midji meminta agar festival meriam

karbit ini didokumentasikan dalam bentuk video promosi atau video dokumenter untuk

disosialisasikan dan dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.

“Narasinya harus dikemas secara menarik, visualnya juga

harus bagus, lengkap dengan suara dentuman meriam beserta narasi sejarahnya

sehingga orang tertarik berkunjung ke Pontianak,” tandasnya.

Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan,

festival tahun ini dihadiri seluruh pejabat yang tergabung dalam Forkopimda

maupun masyarakat umum lainnya. Untuk itu, ke depan pihaknya akan mengemas

festival meriam karbit lebih meriah lagi dengan meningkatkan anggarannya. Selain

itu, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya dan mengundang

Kementerian Pariwisata.

“Kita akan buatkan video dokumenter untuk promosi permainan

meriam karbit sebagai daya tarik wisata di Pontianak,” ujarnya.

Meriam karbit juga akan ditampilkan pada saat pembukaan

Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang dipusatkan di

Pontianak.

“Pembukaan STQ nanti akan ditandai dengan dentuman meriam

karbit sebanyak 25 kali,” ungkapnya.

Sementara Ketua Forum Komunikasi Meriam Karbit Seni dan

Budaya Pontianak, Fajriudin Anshari menjelaskan, Festival Meriam Karbit tahun

ini dimeriahkan sebanyak 38 kelompok meriam, dengan jumlah keseluruhan 212 meriam

karbit.

Dari 38 kelompok, lanjut dia, yang berhak ikut festival

hanya 29 kelompok, sedangkan 9 kelompok lainnya tidak ikut serta dalam lomba lantaran

tidak memenuhi kriteria lantaran menggunakan meriam berbahan dasar besi.

“Meriam besi tidak boleh ikut dalam lomba atau festival,

mereka hanya meramaikan saja,” ucapnya.

Fajriudin menerangkan, 9 kelompok yang tidak ikut serta

dalam festival, jumlah keseluruhan meriam yang dimiliki sebanyak 48 meriam

karbit. Sedangkan 29 kelompok peserta festival, jumlah meriam keseluruhannya

164 meriam karbit.

“Jadi ada dua kriteria, yakni meriam yang diikutsertakan

adalah meriam kayu dan tiap kelompok yang ikut serta jumlahnya minimal lima

buah meriam,” pungkasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Festival Meriam Karbit Siap Digelar Malam Ini
Selasa, 04 Juni 2019
Artikel Sebelumnya
Duuuummm, 212 Meriam Karbit Getarkan Pontianak
Selasa, 04 Juni 2019

Berita terkait