Festival Meriam Karbit Semarakan Malam Idul Fitri 1439, Yok ke Sungai Kapuas

295 Meriam Siap Lebam Lebom

KalbarOnline, Pontianak – Sedikitnya 295 meriam karbit siap memeriahkan Festival Meriam Karbit 2018. Festival ini rencananya akan dibuka secara resmi pada malam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah, Kamis (14/6). Lokasi acara pembukaan Festival Meriam Karbit di Jalan Yusuf Karim, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, tepatnya di pinggir Sungai Kapuas.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Ketua Forum Komunikasi Tradisi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Fajriudin Anshary menjelaskan bahwa ratusan meriam tersebut tersebar di 49 titik. Meriam-meriam itu terbagi menjadi dua sisi, yakni di sepanjang pinggir Sungai Kapuas wilayah Pontianak Timur sebanyak 181 meriam dan tepian wilayah Pontianak Selatan-Tenggara 114 meriam.

“Festival Meriam Karbit ini menjadi agenda tahunan sebagai upaya untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan dan historis berdirinya Kota Pontianak,” sebutnya.

Ia juga menambahkan bahwa nilai kebudayaan peninggalan Kesultanan Pontianak ini harus terus dikembangkan, dipelihara dan dilestarikan. Peran pemuda dalam hal ini besar lantaran mereka generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinan. Pemuda yang tak kenal budayanya, bisa saja kehilangan dasar dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang.

Baca Juga :  Harap Para Paslon Tidak Lakukan Pelanggaran, Ketua KPU Kalbar: Sanksinya Bisa Berupa Pembatalan

“Sekaligus sebagai filterisasi dalam membentengi diri dalam perubahan yang begitu global,” cetus Fajriudin.

Festival ini seiring dengan imbauan Wali Kota Pontianak serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat mengenai tradisi membunyikan meriam karbit pada malam hari Raya Idul Fitri dan perlu adanya upaya melestarikan permainan tersebut.

“Melalui festival ini, kita ingin mengenalkan ciri khas budaya Pontianak khususnya di tepian sungai Kapuas dalam menyambut dan memeriahkan hari raya Idul Fitri,” harapnya.

Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Pontianak, Mahmudah mengatakan, festival ini merupakan agenda tahunan yang digelar setiap malam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

“Kita juga turut mengundang Pj Gubernur Kalbar beserta jajarannya, jajaran Forkopimda dan tamu undangan lainnya serta masyarakat untuk menyaksikan pembukaan festival ini,” sebutnya.

Menurutnya, meriam karbit sebagai salah satu budaya yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2016 lalu.

Baca Juga :  Sutarmidji Harap Kinerja Panwaslu Lebih Baik dan Kedepankan Netralitas

“Di mana ditetapkan meriam karbit diakui sebagai budaya milik orang Melayu Pontianak,” tuturnya.

Meriam karbit merupakan permainan tradisional dan budaya masyarakat di Kota Pontianak, terbuat dari sebatang pohon kayu dengan panjang antara 4 – 7 meter dan berdiameter 40 – 100 centimeter. Sebagai bahan bakarnya menggunakan karbit. Ketika sudah mencapai titik didih dalam waktu beberapa menit, maka meriam karbit siap disulut.

Hasil sulutan itu menghasilkan bunyi dentuman yang menakjubkan bahkan pada radius 2 – 10 kilometer. Dalam jarak tidak begitu jauh, suara dari meriam karbit terasa getarannya di rumah-rumah sekitarnya. Menyulut meriam karbit merupakan sensasi tersendiri bagi siapa saja yang tertarik merasakan dentumannya. (jim)

Comment