Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 20 November 2024 |
KalbarOnline, Ketapang - Proyek pembangunan Jembatan Pawan VI penghubung Desa Ulak Medang, Kecamatan Muara Pawan dan Desa Makmur Abadi, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, terus digenjot Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Ketapang mengucurkan anggaran Rp 38 miliar untuk lanjutan proyek tersebut. Proyek strategis daerah ini mulai dianggarkan secara bertahap sejak tahun 2021.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Ketapang, Dennery menjelaskan, jembatan Pawan VI merupakan jembatan tipe A. Bakal membentang di atas Sungai Pawan sepanjang 367 meter dengan lebar sembilan meter. Usia jembatan dapat bertahan hingga 100 tahun.
"Jembatan Pawan VI ini merupakan fasilitas jalan ring road yang direncanakan oleh pemerintah dari Pesaguan masuk ke Desa Kepuluk lalu masuknya pada posisi koridor Makmur Abadi Sungai Melayu lalu ke Ulak Medang Muara Pawan," papar Dennery kepada wartawan di lokasi proyek, Senin (18/11/2024) sore.
Jembatan ini, lanjut Dennery, juga difungsikan untuk menghubungkan Daerah Industri Kabupaten Ketapang ke Kawasan Cepat Tumbuh Kuala Tolak Kuala Satong sesuai rencana Pemerintah Kabupaten Ketapang dan pemerintah pusat.
Dennery menyebut, proyek pembangunan jembatan tersebut bakal dilanjutkan pada tahun 2025. Pemkab Ketapang melalui Bupati dan Wakil Bupati Martin Rantan-Farhan sudah menganggarkan APBD sebesar Rp 37 miliar.
"Awalnya full desain jembatan ini dianggarkan Rp 120 miliar. Tapi sudah ada keputusan akan dibantu pemerintah pusat, Pemkab Ketapang hanya akan mengeluarkan total Rp 98 miliar, Insya Allah tahun depan, di akhir tahun 2025 bisa diresmikan," beber Dennery.
Dennery menambahkan, jembatan ini diharapkan dapat mengurangi beban ruas Jalan Pelang - Sungai Kepuluk. Di mana dari arah Kecamatan Tumbang Titi, Manis Mata dan Marau dapat memotong perjalanan ke arah Kota Pontianak maupun ke arah Sukadana - Teluk Batang.
"Kalau menurut rencana potongan daripada jalan tembus koridor ini kurang lebih 100 kilometer. Kalau menuju Pontianak atau Teluk Batang KKU ini sangat efisien, paling penting juga, beban angkutan barang dan orang tidak tertumpuk pada jalur Jalan Pelang Sungai-Kepuluk,” tuturnya.
Pelaksana Lapangan Proyek Jembatan Pawan VI, Syarif Abdillah menyampaikan, hingga Minggu ke 24, per 16 November 2024, progres pekerjaan mencapai 64 persen.
Dia mengatakan, pada awal Desember mendatang, seluruh pemancangan pilar jembatan akan selesai dikerjakan. Kontrak pekerjaan ditargetkan sepenuhnya bakal rampung pada 28 Januari 2025.
"Total akan ada enam pilar, dalam satu pilar akan ada 23 titik tiang. Kendala kita saat air surut. Selama 44 hari kita tidak bisa bekerja karena air kering. Tidak bisa mobilitas alat ke lokasi," akunya.
Kepala Desa Ulak Medang, Isnaini mengaku, masyarakat setempat sangat mendukung pembangunan jembatan tersebut. Sebagai bentuk dukungan, pihak desa Ulak Medang dan Desa Makmur Abadi menghibahkan lahan masing-masing 3.000 meter persegi.
"Kami mewakili masyarakat mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Pak Martin dan Pak Farhan karena membangun jembatan di desa kami," ucap Isnaini.
"Ini mampu meningkatkan taraf hidup dan ekonomi termasuk status desa yang saat ini masih dalam status desa Berkembang. Jika Jembatan ini rampung akan mendorong meningkatkan status desa kami menjadi desa mandiri," pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Proyek pembangunan Jembatan Pawan VI penghubung Desa Ulak Medang, Kecamatan Muara Pawan dan Desa Makmur Abadi, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, terus digenjot Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Ketapang mengucurkan anggaran Rp 38 miliar untuk lanjutan proyek tersebut. Proyek strategis daerah ini mulai dianggarkan secara bertahap sejak tahun 2021.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Ketapang, Dennery menjelaskan, jembatan Pawan VI merupakan jembatan tipe A. Bakal membentang di atas Sungai Pawan sepanjang 367 meter dengan lebar sembilan meter. Usia jembatan dapat bertahan hingga 100 tahun.
"Jembatan Pawan VI ini merupakan fasilitas jalan ring road yang direncanakan oleh pemerintah dari Pesaguan masuk ke Desa Kepuluk lalu masuknya pada posisi koridor Makmur Abadi Sungai Melayu lalu ke Ulak Medang Muara Pawan," papar Dennery kepada wartawan di lokasi proyek, Senin (18/11/2024) sore.
Jembatan ini, lanjut Dennery, juga difungsikan untuk menghubungkan Daerah Industri Kabupaten Ketapang ke Kawasan Cepat Tumbuh Kuala Tolak Kuala Satong sesuai rencana Pemerintah Kabupaten Ketapang dan pemerintah pusat.
Dennery menyebut, proyek pembangunan jembatan tersebut bakal dilanjutkan pada tahun 2025. Pemkab Ketapang melalui Bupati dan Wakil Bupati Martin Rantan-Farhan sudah menganggarkan APBD sebesar Rp 37 miliar.
"Awalnya full desain jembatan ini dianggarkan Rp 120 miliar. Tapi sudah ada keputusan akan dibantu pemerintah pusat, Pemkab Ketapang hanya akan mengeluarkan total Rp 98 miliar, Insya Allah tahun depan, di akhir tahun 2025 bisa diresmikan," beber Dennery.
Dennery menambahkan, jembatan ini diharapkan dapat mengurangi beban ruas Jalan Pelang - Sungai Kepuluk. Di mana dari arah Kecamatan Tumbang Titi, Manis Mata dan Marau dapat memotong perjalanan ke arah Kota Pontianak maupun ke arah Sukadana - Teluk Batang.
"Kalau menurut rencana potongan daripada jalan tembus koridor ini kurang lebih 100 kilometer. Kalau menuju Pontianak atau Teluk Batang KKU ini sangat efisien, paling penting juga, beban angkutan barang dan orang tidak tertumpuk pada jalur Jalan Pelang Sungai-Kepuluk,” tuturnya.
Pelaksana Lapangan Proyek Jembatan Pawan VI, Syarif Abdillah menyampaikan, hingga Minggu ke 24, per 16 November 2024, progres pekerjaan mencapai 64 persen.
Dia mengatakan, pada awal Desember mendatang, seluruh pemancangan pilar jembatan akan selesai dikerjakan. Kontrak pekerjaan ditargetkan sepenuhnya bakal rampung pada 28 Januari 2025.
"Total akan ada enam pilar, dalam satu pilar akan ada 23 titik tiang. Kendala kita saat air surut. Selama 44 hari kita tidak bisa bekerja karena air kering. Tidak bisa mobilitas alat ke lokasi," akunya.
Kepala Desa Ulak Medang, Isnaini mengaku, masyarakat setempat sangat mendukung pembangunan jembatan tersebut. Sebagai bentuk dukungan, pihak desa Ulak Medang dan Desa Makmur Abadi menghibahkan lahan masing-masing 3.000 meter persegi.
"Kami mewakili masyarakat mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Pak Martin dan Pak Farhan karena membangun jembatan di desa kami," ucap Isnaini.
"Ini mampu meningkatkan taraf hidup dan ekonomi termasuk status desa yang saat ini masih dalam status desa Berkembang. Jika Jembatan ini rampung akan mendorong meningkatkan status desa kami menjadi desa mandiri," pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini