KalbarOnline, Ketapang – Janji PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat untuk memastikan kesiapan penuh dalam menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh wilayah Kalimantan Barat menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025 dinilai hanya lip service.
Pasalnya, layanan listrik PLN di wilayah Kabupaten Ketapang kembali mati-meyala (biarpet) pada Minggu (22/12/2024) siang. Hal serupa juga terjadi pada Selasa (24/12/2024) dini hari dengan waktu yang cukup lama.
Koalisi Masyarakat Ketapang Peduli Kayong, Suryadi menilai, kalau ucapan General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania saat memimpin apel siaga kelistrikan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di PLN UP3 Pontianak Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, Senin (16/12/2024) lalu hanya lip service belaka.
“Buktinya kita di Ketapang dini hari tadi gelap gulita. Harusnya kalau sudah ada persiapan tidak akan terjadi. Artinya apel siaga itu cuma acara seremonial saja yang tidak sungguh-sungguh direalisasikan oleh PLN Kalbar,” tuturnya, Selasa (24/12/2024).
Ia menyebut, harusnya PLN sebagai satu-satunya penyedia pasokan listrik di republik ini dapat bekerja maksimal untuk melayani masyarakat. Karena menurutnya, listrik biarpet ini merupakan persoalan klasik.
“Kita di Kalimantan Barat ini, khususnya Ketapang, hanya daerah kita saja yang mengalami biarpet berulang-ulang dari tahun ke tahun. Di wilayah Pulau Jawa sana tidak ada tuh, padahal sama, PT PLN juga buka PT dari luar negeri,” ketusnya.
Suryadi mengatakan, kalau akan konsentrasi mengenai persoalan listrik di Ketapang ini. Pihaknya akan mulai melakukan investigasi, mulai dari pelayanan dasar, penyaluran hingga jumlah pemakaian BBM di mesin pembangkit listrik milik PLN Ketapang.
“Kalau dulu kan kita sering dengar yang aneh-aneh soal pemakaian BBM ini. Kita akan lakukan investigasi mendalam. Soalnya ini sudah merugikan dan menyangkut hajat hidup orang banyak,” ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania, dalam Apel Siaga PLN yang digelar di PLN UP3 Pontianak, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Senin (16/12/2024) lalu mengungkapkan, bahwa PLN telah mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga keandalan listrik pada momen Nataru 2025.
“Kami telah menyiapkan daya mampu pembangkit sebesar 693 MW dengan beban puncak 552 MW. Selain itu, PLN juga mengerahkan 1.440 personel yang siaga 24 jam untuk memantau dan memastikan sistem kelistrikan berjalan dengan baik,” ujar Joice.
Ia juga mengatakan, kalau PLN telah menyiapkan sejumlah peralatan pendukung, diantaranya 73 genset disiapkan di lokasi strategis sebagai cadangan daya, 1 unit UPS (Uninterruptible Power Supply) dipasang di titik-titik kritis untuk menghindari gangguan listrik mendadak. Kemudian 16 Unit Gardu Mobile dikerahkan sebagai pengganti gardu utama jika terjadi gangguan pada jaringan utama. Selain itu juga dipersiapkan kendaraan pendukung 134 mobil dan 255 motor yang siap melakukan patroli pengamanan listrik di lokasi-lokasi prioritas.
Tak hanya itu, PLN kata dia, juga mempersiapkan 27 lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kalimantan Barat. Keberadaan SPKLU diharapkan dapat mendukung masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik selama libur Natal dan Tahun Baru. (Adi LC)
Comment