KalbarOnline, Pontianak – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Kalimantan Barat (Kalbar) memastikan siap mengawal libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal itu sejalan dengan program Kementerian Pariwisata RI yakni Sinergi, Inisiatif, Amplifikasi dan Pengawasan (SIAP).
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari pun meminta agar pengelola wisata dapat memastikan kesiapan petugas dan pengelolaan dalam pelayanan wisata di lokasi daya tarik wisata, serta meningkatkan pelayanan dan pengamanan di lokasi wisata, seperti kesediaan pemandu wisata, petugas informasi dan balawisata.
Windy turut menekankan pentingnya seluruh pengelola wisata untuk mempersiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), terutama dalam menunjang kenyamanan dan keamanan pengunjung.
“Saya mengimbau seluruh pengelola wisata harus punya SOP yang ketat untuk menjaga keamanan, dan kenyamanan pengunjung,” ungkap Windy.
Dirinya juga mengimbau pemerintah kabupaten kota se-Kalbar agar dapat melakukan koordinasi dan persiapan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan di lokasi daya tarik wisata.
Lalu memastikan penerapan protokol kesehatan, dan penerapan Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) baik dari pengelola lokasi wisata maupun pengunjung. Selain itu, Windy juga mengingatkan pentingnya menyiapkan fasilitas umum seperti tempat sampah dan toilet umum.
“Harus disiapkan untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat wisata kita, agar tak ada pengunjung yang buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Terkait pilihan tempat wisata di Kalbar yang bisa dikunjungi saat libur Nataru, Windy menyebut banyak sekali berbagai wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan lokal, hingga mancanegara.
Mulai dari wisata alam, bahkan wisata buatan dengan berbagai keunikan dan kekhasan daerah masing-masing, serta menampilkan berbagai atraksi menarik dan kuliner yang autentik.
Untuk mempermudah segala informasi terkait informasi wisata yang ingin dikunjungi, Windy mengatakan, Disporapar Provinsi Kalbar telah meluncurkan Inovasi Electronic Tourism Information Center (eTIC).
“eTIC ini berupa barcode yang berisikan informasi terkait destinasi wisata se-Kalbar, dan bisa diakses melalui smartphone,” jelas Windy.
Inovasi barcode yang dihadirkan Disporapar Kalbar akan semakin memudahkan wisatawan untuk mengakses informasi. Dengan barcode tersebut, wisatawan cukup memindai menggunakan kamera smartphone.
Maka akan muncul semua informasi, baik fasilitas di destinasi wisata, produk ekonomi kreatif, hingga kuliner yang ada.
“Barcode itu berisikan informasi lengkap tentang destinasi wisata di seluruh kabupaten/kota, sehingga akan semakin memudahkan masyarakat untuk mencari alternatif berlibur di Kalbar,” kata Windy.
Diungkapkan Windy pula, bahwa Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson pun telah mengeluarkan surat edaran terkait pemantauan dan pengawasan libur Nataru di wilayah Kalbar. Surat Edaran ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kenyamanan dan kelancaran.
Serta mencegah terjadinya potensi gangguan, baik dalam aspek keamanan, kesehatan, maupun transportasi di objek wisata selama periode libur Nataru.
“Sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur (Kalbar) itu seluruh kabupaten dan kota di Kalbar telah merespon dengan cepat dan efektif,” jelas Windy.
Ia menambahkan, setiap daerah telah membentuk posko pemantauan bersama yang melibatkan sejumlah pihak, yaitu kepolisian, badan penanggulangan bencana, dinas perhubungan dan dinas pariwisata kabupaten kota yang berfungsi sebagai pusat koordinasi dalam memantau situasi selama masa liburan.
“Posko-posko ini tersebar di titik-titik strategis, terutama di area yang memiliki potensi keramaian tinggi seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata dan jalur-jalur transportasi utama,” katanya.
Kemudian dikatakan Windy lagi, pembentukan posko pemerintah kabupaten dan kota juga telah menunjuk petugas monitoring yang akan bertugas selama periode liburan. Petugas akan berkoordinasi dengan petugas kepolisian, dinas perhubungan, satpol PP, serta tenaga medis yang siap untuk memberikan bantuan dalam situasi darurat.
Untuk objek wisata yang tidak ada posko pengamanan, akan dipasang imbauan kepada pengunjung terkait keamanan dan kenyamanan. Serta diberikan kontak person yang dapat dihubungi jika pengunjung memerlukan informasi lebih lanjut dan dapat melaporkan jika terjadi kecelakaan di objek wisata.
“Melalui langkah-langkah itu, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat merayakan libur Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman, serta terhindar dari gangguan,” jelasnya.
“Pemerintah daerah juga terus mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, mematuhi peraturan yang berlaku, dan menjaga ketertiban demi terciptanya situasi yang kondusif bagi semua pihak,” tutup Windy. (Jau)
Comment