Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 09 Maret 2025 |
KALBARONLINE.com - Bupati Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo mengungkap kondisi memprihatinkan dunia pendidikan di Ketapang, di mana terdapat satu sekolah yang hanya memiliki satu orang tenaga pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan para siswanya harus rela belajar di lantai karena tak punya kursi dan meja belajar.
Selain itu, kondisi bangunan sekolah juga sangat tidak layak untuk proses belajar mengajar, seperti atap kelas yang bocor.
“Saya telah sampai ke kecamatan-kecamatan yang kondisinya seperti itu, saya tiap kali kunjungan ke daerah adalah melihat bagaimana kondisi sekolah dan puskesmas," kata Alexander Wilyo yang baru saja dilantik 16 hari lalu itu, saat peluncuran kick off program Kreasi (Kolaborasi Untuk Edukasi Anak Indonesia) Kabupaten Ketapang, Sabtu (08/03/2025) malam.
Karena itu, bupati menyambut baik dan menyatakan dukungan pada program Kreasi ini, karena hal ini sesuai dengan visi misinya yang concern dengan pembangunan SDM baik melalui pendidikan formal, non formal dan karakter.
Alex, sapaan karibnya, juga mengungkap program unggulan yakni menyediakan seragam dan buku gratis kepada siswa yang selanjutnya akan diikuti dengan pemberian sepatu dan tas hingga beasiswa di tahun-tahun selanjutnya.
"Ini agar tidak ada lagi alasan orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya," ucapnya.
Program Kreasi sendiri merupakan kerja sama antara Save The Children Indonesia dengan Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah.
Hadir dalam kegiatan ini, ketua DPRD, forkopimda, Direktur Kepsek dan Pengawas Sekolah Kemendikdesmen RI, Iwan Junaidi, Kepala Kantor Kementerian Agama Ketapang, para OPD, serta Pimpinan Save the Children Indonesian, Silverius Tasman Muda.
Sementara itu, Iwan Junaidi yang menjadi narasumber menyebutkan pentingnya pembangunan karakter siswa. Karena keberhasilan siswa ditentukan oleh 49 persen oleh karakter siswa, 30 persen oleh guru, sekolah 7 persen, rumah 7 persen dan teman sejawat 7 persen.
Karenanya, program utama kementerian adalah program karakter, sertifikasi guru (S1), revitalisasi sekolah dan pendidikan yang bermutu untuk semua.
Kegiatan ini ditutup dengan talkshow, yang menghadirkan Kepala Bappeda Harto, Kadis Pendidikan Ucup Priatna, Kepala Kantor Kementerian Agama Ketapang Syarifendi. (Adi LC)
KALBARONLINE.com - Bupati Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo mengungkap kondisi memprihatinkan dunia pendidikan di Ketapang, di mana terdapat satu sekolah yang hanya memiliki satu orang tenaga pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan para siswanya harus rela belajar di lantai karena tak punya kursi dan meja belajar.
Selain itu, kondisi bangunan sekolah juga sangat tidak layak untuk proses belajar mengajar, seperti atap kelas yang bocor.
“Saya telah sampai ke kecamatan-kecamatan yang kondisinya seperti itu, saya tiap kali kunjungan ke daerah adalah melihat bagaimana kondisi sekolah dan puskesmas," kata Alexander Wilyo yang baru saja dilantik 16 hari lalu itu, saat peluncuran kick off program Kreasi (Kolaborasi Untuk Edukasi Anak Indonesia) Kabupaten Ketapang, Sabtu (08/03/2025) malam.
Karena itu, bupati menyambut baik dan menyatakan dukungan pada program Kreasi ini, karena hal ini sesuai dengan visi misinya yang concern dengan pembangunan SDM baik melalui pendidikan formal, non formal dan karakter.
Alex, sapaan karibnya, juga mengungkap program unggulan yakni menyediakan seragam dan buku gratis kepada siswa yang selanjutnya akan diikuti dengan pemberian sepatu dan tas hingga beasiswa di tahun-tahun selanjutnya.
"Ini agar tidak ada lagi alasan orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya," ucapnya.
Program Kreasi sendiri merupakan kerja sama antara Save The Children Indonesia dengan Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah.
Hadir dalam kegiatan ini, ketua DPRD, forkopimda, Direktur Kepsek dan Pengawas Sekolah Kemendikdesmen RI, Iwan Junaidi, Kepala Kantor Kementerian Agama Ketapang, para OPD, serta Pimpinan Save the Children Indonesian, Silverius Tasman Muda.
Sementara itu, Iwan Junaidi yang menjadi narasumber menyebutkan pentingnya pembangunan karakter siswa. Karena keberhasilan siswa ditentukan oleh 49 persen oleh karakter siswa, 30 persen oleh guru, sekolah 7 persen, rumah 7 persen dan teman sejawat 7 persen.
Karenanya, program utama kementerian adalah program karakter, sertifikasi guru (S1), revitalisasi sekolah dan pendidikan yang bermutu untuk semua.
Kegiatan ini ditutup dengan talkshow, yang menghadirkan Kepala Bappeda Harto, Kadis Pendidikan Ucup Priatna, Kepala Kantor Kementerian Agama Ketapang Syarifendi. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini