KALBARONLINE.com – Saat ini pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadapi berbagai persoalan di beberapa daerah. Salah satunya dapur mitra MBG di Kalibata, Jakarta Selatan, yang sempat berhenti beroperasi selama beberapa hari akibat keterlambatan pembayaran dari penyelenggara. Namun, saat ini dapur tersebut telah kembali aktif.
Terkait kejadian tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Pontianak, Septianto memastikan, bahwa program MBG di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak, berjalan lancar tanpa hambatan.
Salah satunya di dapur mitra SPPG, Ume’s Kitchen, yang berada di Jalan Dr. Wahidin, Pontianak. Di sana ada sekitar 38 tenaga kerja terlibat dalam operasional dapur, dan kemungkinan akan bertambah sesuai target 47 orang.
“Untuk dapur SPPG Kota Pontianak sudah berjalan sejak tanggal 20 Januari dan alhamdulilah sampai sekarang masih beroperasional dan tidak ada kendala yang fatal,” ungkap Septianto saat ditemui di dapur Ume’s Kitchen, Selasa (22/04/2025).
Septianto tidak menutupi, bahwa sempat terjadi beberapa kendala teknis dalam pelaksanaan program, namun seluruhnya dapat diatasi.
“Karena masih dalam proses menuju 3 ribu paket makanan, kalau ada kendala pun, hanya kendala minor di operasional saja,” tambahnya.
Septianto menekankan, kalau pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) ke dapur mitra di Kalbar sejauh ini berjalan lancar.
Ia menjelaskan, dana operasional telah diterima di awal minggu untuk pelaksanaan dua minggu ke depan, menggantikan sistem dana talangan seperti sebelumnya.
“Melihat dari situasi daerah lain itu mungkin tergantung dari proses administrasinya. Alhamdulilah untuk sekarang pembayaran dari pusat yang menggunakan anggaran negara lewat yayasan sebagai penerima bantuannya, sampi sekarang pembayaran sudah di muka bukan secara dana talangan lagi,” jelasnya.
“Jadi dananya itu sudah masuk di awal minggu, untuk dilaksanakan dua minggu kedepan. Nanti dua minggu kedepan lagi kami melaporkan sisa dana operasional dapur itu sendiri,” tambahnya.
Ke depan, Septianto bilang, pihak SPPG Kota Pontianak menargetkan perluasan jumlah sekolah yang menjadi sasaran dan jumlah porsi hingga mencapai 3.000.
“Kemungkinan nanti setelah tahun ajaran baru kami akan memperluas lagi mencapai 3 ribu porsi yang disarankan oleh BGN sendiri,” ungkapnya.
Angka tersebut diperkirakan akan bertambah seiring dengan kerja sama BGN dan BKKBN dalam pemenuhan gizi untuk ibu hamil dan balita.
“Kemungkinan akan bertambah karena BGN sendiri telah tanda tangan MoU dengan BKKBN untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan balita kedepannya,” tukasnya. (Lid)
Comment