Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 02 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com – Usai maraknya pemberitaan dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang beredar di masyarakat. SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara menggelar pertemuan bersama wali murid dan pihak SPPG, pada Rabu (01/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Irvan Dinata mengatakan, bahwa makanan yang dibagikan tersebut pada dasarnya merupakan makanan sehat dan layak konsumsi. Namun menurutnya, pihak sekolah perlu memberikan edukasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
“Kegiatan ini kami lakukan buntut dari kejadian kemarin ada beberapa siswa mengalami tidak enak badan setelah mengkonsumsi makanan yang didistribusikan oleh pihak MBG. Jadi hari ini kami bermaksud ingin membuat kesepahaman dengan orangtua bahwa inilah yang terjadi,” kata Irvan Dinata.
[caption id="attachment_224480" align="alignnone" width="2560"]
Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Irvan Dinata, saat diwawancara awak media, Rabu (01/10/2025). (Foto Istimewa)[/caption]
Lebih lanjut Irvan menegaskan, bahwa sekolah hanya berperan sebagai mitra penyalur, bukan penyedia makanan. Proses distribusi sepenuhnya berasal dari dapur MBG, sementara guru hanya membantu membagikan ke siswa.
“Harapan kami karena ini program pemerintah pusat, kita sama-sama mengawal supaya tidak menjadi bumerang di masyarakat. Baik pihak dapur maupun sekolah, tentu berupaya maksimal agar program ini berjalan lancar,” jelasnya.
Sementara itu, Mohamad Toha yang menangani sejumlah siswa SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara menyampaikan, bahwa gejala sakit yang dialami siswa belum bisa dipastikan akibat keracunan MBG atau tidak. Karena menurutnya dari hasil pemeriksaan medis, gejala yang muncul lebih mengarah pada penyakit lambung.
[caption id="attachment_224483" align="alignnone" width="1224"]
Mohamad Toha yang menangani sejumlah siswa SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir. (Foto, Istimewa)[/caption]
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa siswa juga yang diketahui sebelum mengkonsumsi MBG, mereka juga memakan makanan pedas.
“Kalau dari pasien yang saya tangani, kita tidak bisa menyimpulkan itu keracunan makanan. Yang kita dapat simpulkan adalah penyakit lambung, kemungkinan akibat makanan pedas yang dikonsumsi sebelumnya, sebelum makan makanan dari MBG,” jelas Toha.
Ia menambahkan, hasil koordinasi dengan tim gizi lingkungan, juga memastikan makanan yang dibagikan MBG sudah diperiksa dan tidak ditemukan tanda-tanda makanan tidak layak konsumsi.
“Tidak ada indikasi keracunan. Kesimpulannya lebih ke iritasi lambung. Sampel makanan pun sudah dicek dan semuanya layak dimakan,” tegasnya.
Untuk Sempel makanan saat ini sudah dibawa ke Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium provinsi. Dan kondisi para siswa saat ini sudah mulai membaik dan sudah dipulangkan kerumah masih-masing.
Seperti diketahui, sebelumnya Senin, (29/09/2025), Sebanyak tiga siswa dari SMP 01 PGRI Pulau Kumbang sempat mendapatkan perawatan di UPTD Puskesmas Teluk Melano, setelah mengonsumsi Makanan dari program MBG. (Sans)
KALBARONLINE.com – Usai maraknya pemberitaan dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang beredar di masyarakat. SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara menggelar pertemuan bersama wali murid dan pihak SPPG, pada Rabu (01/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Irvan Dinata mengatakan, bahwa makanan yang dibagikan tersebut pada dasarnya merupakan makanan sehat dan layak konsumsi. Namun menurutnya, pihak sekolah perlu memberikan edukasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
“Kegiatan ini kami lakukan buntut dari kejadian kemarin ada beberapa siswa mengalami tidak enak badan setelah mengkonsumsi makanan yang didistribusikan oleh pihak MBG. Jadi hari ini kami bermaksud ingin membuat kesepahaman dengan orangtua bahwa inilah yang terjadi,” kata Irvan Dinata.
[caption id="attachment_224480" align="alignnone" width="2560"]
Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Irvan Dinata, saat diwawancara awak media, Rabu (01/10/2025). (Foto Istimewa)[/caption]
Lebih lanjut Irvan menegaskan, bahwa sekolah hanya berperan sebagai mitra penyalur, bukan penyedia makanan. Proses distribusi sepenuhnya berasal dari dapur MBG, sementara guru hanya membantu membagikan ke siswa.
“Harapan kami karena ini program pemerintah pusat, kita sama-sama mengawal supaya tidak menjadi bumerang di masyarakat. Baik pihak dapur maupun sekolah, tentu berupaya maksimal agar program ini berjalan lancar,” jelasnya.
Sementara itu, Mohamad Toha yang menangani sejumlah siswa SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara menyampaikan, bahwa gejala sakit yang dialami siswa belum bisa dipastikan akibat keracunan MBG atau tidak. Karena menurutnya dari hasil pemeriksaan medis, gejala yang muncul lebih mengarah pada penyakit lambung.
[caption id="attachment_224483" align="alignnone" width="1224"]
Mohamad Toha yang menangani sejumlah siswa SMP PGRI 01 Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir. (Foto, Istimewa)[/caption]
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa siswa juga yang diketahui sebelum mengkonsumsi MBG, mereka juga memakan makanan pedas.
“Kalau dari pasien yang saya tangani, kita tidak bisa menyimpulkan itu keracunan makanan. Yang kita dapat simpulkan adalah penyakit lambung, kemungkinan akibat makanan pedas yang dikonsumsi sebelumnya, sebelum makan makanan dari MBG,” jelas Toha.
Ia menambahkan, hasil koordinasi dengan tim gizi lingkungan, juga memastikan makanan yang dibagikan MBG sudah diperiksa dan tidak ditemukan tanda-tanda makanan tidak layak konsumsi.
“Tidak ada indikasi keracunan. Kesimpulannya lebih ke iritasi lambung. Sampel makanan pun sudah dicek dan semuanya layak dimakan,” tegasnya.
Untuk Sempel makanan saat ini sudah dibawa ke Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium provinsi. Dan kondisi para siswa saat ini sudah mulai membaik dan sudah dipulangkan kerumah masih-masing.
Seperti diketahui, sebelumnya Senin, (29/09/2025), Sebanyak tiga siswa dari SMP 01 PGRI Pulau Kumbang sempat mendapatkan perawatan di UPTD Puskesmas Teluk Melano, setelah mengonsumsi Makanan dari program MBG. (Sans)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini