Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Dwi Wahyudi |
| Jumat, 09 Mei 2025 |
KalbarOnline.com, Pontianak - Pemerintah pusat mulai menggulirkan program makan bergizi gratis di sejumlah wilayah, termasuk di Kalimantan Barat.
Program yang digagas Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, ini ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah.
Namun, dalam pelaksanaannya, sejumlah kendala muncul, terutama dalam pengadaan wadah makanan (food tray) yang sesuai standar.
Dua penyedia logistik asal Pontianak, Muhammad Taufik dan Adhit, mengungkapkan kesulitan mereka dalam mendapatkan food tray berukuran 28 x 22 x 6 cm, sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.
“Banyak mediator nggak jelas yang hanya ikut-ikutan tanpa modal atau pemahaman teknis. Akhirnya penyedia serius yang ingin bantu justru kesulitan mendapatkan barang dengan harga rasional,” ungkap Taufik, Kamis (9/5).
Dampaknya Terasa di Lapangan
Kondisi ini berdampak langsung pada pelaksanaan program makan bergizi di Kalbar. Taufik menambahkan, harga food tray melonjak hingga menyentuh Rp55–70 ribu per unit, bahkan dengan syarat pembelian minimal satu juta pieces—jumlah yang jelas tidak realistis bagi penyedia daerah.

“Speknya jelas harus tinggi 6 cm, tapi yang banyak tersedia hanya 4 cm. Itu pun harganya tinggi sekali, tidak masuk akal. Kalau seperti ini terus, kasihan sekolah dan anak-anak,” kata Taufik.
Ia bahkan menyindir praktik monopoli dalam pengadaan logistik tersebut.
“Rp50 miliar mending beli bitcoin daripada harus beli tray harga nggak masuk akal,” kelakarnya.
Inisiatif Kolaborasi dari Penyedia Lokal
Menyadari kondisi ini, Taufik membuka ruang kolaborasi dengan penyedia logistik lain di Kalimantan Barat. Menurutnya, penting untuk gotong royong dalam memastikan program pemerintah berjalan lancar.
“Kalau ada teman-teman penyedia di Kalbar yang kesulitan cari tray sesuai spek, bisa kontak saya langsung. Kita bantu sama-sama,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah Daerah Diperlukan
Program makan bergizi gratis sangat strategis dalam membangun kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Barat.
Untuk itu, dukungan dari pemerintah daerah juga dibutuhkan, terutama dalam mempercepat distribusi dan mengatasi hambatan logistik.
Kontak informasi:
Muhammad Taufik – 08975389211
KalbarOnline.com, Pontianak - Pemerintah pusat mulai menggulirkan program makan bergizi gratis di sejumlah wilayah, termasuk di Kalimantan Barat.
Program yang digagas Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, ini ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah.
Namun, dalam pelaksanaannya, sejumlah kendala muncul, terutama dalam pengadaan wadah makanan (food tray) yang sesuai standar.
Dua penyedia logistik asal Pontianak, Muhammad Taufik dan Adhit, mengungkapkan kesulitan mereka dalam mendapatkan food tray berukuran 28 x 22 x 6 cm, sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.
“Banyak mediator nggak jelas yang hanya ikut-ikutan tanpa modal atau pemahaman teknis. Akhirnya penyedia serius yang ingin bantu justru kesulitan mendapatkan barang dengan harga rasional,” ungkap Taufik, Kamis (9/5).
Dampaknya Terasa di Lapangan
Kondisi ini berdampak langsung pada pelaksanaan program makan bergizi di Kalbar. Taufik menambahkan, harga food tray melonjak hingga menyentuh Rp55–70 ribu per unit, bahkan dengan syarat pembelian minimal satu juta pieces—jumlah yang jelas tidak realistis bagi penyedia daerah.

“Speknya jelas harus tinggi 6 cm, tapi yang banyak tersedia hanya 4 cm. Itu pun harganya tinggi sekali, tidak masuk akal. Kalau seperti ini terus, kasihan sekolah dan anak-anak,” kata Taufik.
Ia bahkan menyindir praktik monopoli dalam pengadaan logistik tersebut.
“Rp50 miliar mending beli bitcoin daripada harus beli tray harga nggak masuk akal,” kelakarnya.
Inisiatif Kolaborasi dari Penyedia Lokal
Menyadari kondisi ini, Taufik membuka ruang kolaborasi dengan penyedia logistik lain di Kalimantan Barat. Menurutnya, penting untuk gotong royong dalam memastikan program pemerintah berjalan lancar.
“Kalau ada teman-teman penyedia di Kalbar yang kesulitan cari tray sesuai spek, bisa kontak saya langsung. Kita bantu sama-sama,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah Daerah Diperlukan
Program makan bergizi gratis sangat strategis dalam membangun kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Barat.
Untuk itu, dukungan dari pemerintah daerah juga dibutuhkan, terutama dalam mempercepat distribusi dan mengatasi hambatan logistik.
Kontak informasi:
Muhammad Taufik – 08975389211
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini