Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 26 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com - Komposer muda asal Kalimantan Barat, Arisko Gunawan (31 tahun) sukses mempersembahkan pertunjukan seni multidisiplin bertajuk “The Unseen Land” pada Minggu (26/5/2025) malam di Taman Budaya Kalbar. Karya ini merupakan bagian dari rangkaian Habe Festival yang digelar oleh Balaan Tumaan Ensemble.
Pertunjukan The Unseen Land mengangkat tentang kisah legenda Batu Bejamban, warisan budaya yang berasal dari wilayah Kerajaan Paloh di Kabupaten Sambas.
Arisko mengungkapkan, bahwa pertunjukan ini merupakan hasil refleksi mendalam terhadap sejarah masa lampau, serta menjadi sarana untuk memperkuat kesadaran kolektif mengenai pentingnya pelestarian budaya lokal.
“Melalui pendekatan subjektif dalam bentuk seni pertunjukan, karya ini menghadirkan perspektif kreatif terhadap berbagai aspek yang mempengaruhi eksistensi Kerajaan Paloh dari masa lampau hingga masa kini,” jelasnya.
Lebih lanjut Arisko mengatakan, bahwa pertunjukan tersebut tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya.
“Sebenarnya pesan saya itu bagaimana kita menjaga sebuah kebudayaan. Melalui medium apapun. Supaya kemudian harinya tidak di klaim oleh pihak lain. Apalagi di wilayah yang tertinggal seperti Paloh ini. Jadi aspek-aspek kebudayaan di sana coba kami pertahankan. Supaya bisa tetap terlestarikan dan terjaga,” katanya.
Arisko juga berharap, agar kegiatan serupa bisa menjadi agenda tahunan, dan semakin melibatkan berbagai disiplin seni seperti tari, seni rupa dan lain-lain.
“Kemungkinan mungkin nanti pertunjukan, kalau bisa setiap tahun kita mengadakan pertunjukan. Dalam bentuk apapun,” harapnya.
Pertunjukan ini tak hanya menarik perhatian penonton lokal, namun juga mancanegara. Salah satunya adalah Marius, seorang warga asing yang datang menonton bersama keluarganya. Ia mengaku sangat terkesan dengan keseluruhan pertunjukan.
“Pertunjukannya terasa magis. Komposisi acaranya sangat bagus, pencahayaan, penampilan penyanyi, dan suasananya sangat mengesankan,” ungkapnya.
“Yang paling berkesan itu orkestranya—fantastis. Alur musik dan keseluruhan acara juga sangat oke. Kalau ada lagi acara luar biasa seperti ini yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia, saya pasti akan datang lagi,” tuturnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Komposer muda asal Kalimantan Barat, Arisko Gunawan (31 tahun) sukses mempersembahkan pertunjukan seni multidisiplin bertajuk “The Unseen Land” pada Minggu (26/5/2025) malam di Taman Budaya Kalbar. Karya ini merupakan bagian dari rangkaian Habe Festival yang digelar oleh Balaan Tumaan Ensemble.
Pertunjukan The Unseen Land mengangkat tentang kisah legenda Batu Bejamban, warisan budaya yang berasal dari wilayah Kerajaan Paloh di Kabupaten Sambas.
Arisko mengungkapkan, bahwa pertunjukan ini merupakan hasil refleksi mendalam terhadap sejarah masa lampau, serta menjadi sarana untuk memperkuat kesadaran kolektif mengenai pentingnya pelestarian budaya lokal.
“Melalui pendekatan subjektif dalam bentuk seni pertunjukan, karya ini menghadirkan perspektif kreatif terhadap berbagai aspek yang mempengaruhi eksistensi Kerajaan Paloh dari masa lampau hingga masa kini,” jelasnya.
Lebih lanjut Arisko mengatakan, bahwa pertunjukan tersebut tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya.
“Sebenarnya pesan saya itu bagaimana kita menjaga sebuah kebudayaan. Melalui medium apapun. Supaya kemudian harinya tidak di klaim oleh pihak lain. Apalagi di wilayah yang tertinggal seperti Paloh ini. Jadi aspek-aspek kebudayaan di sana coba kami pertahankan. Supaya bisa tetap terlestarikan dan terjaga,” katanya.
Arisko juga berharap, agar kegiatan serupa bisa menjadi agenda tahunan, dan semakin melibatkan berbagai disiplin seni seperti tari, seni rupa dan lain-lain.
“Kemungkinan mungkin nanti pertunjukan, kalau bisa setiap tahun kita mengadakan pertunjukan. Dalam bentuk apapun,” harapnya.
Pertunjukan ini tak hanya menarik perhatian penonton lokal, namun juga mancanegara. Salah satunya adalah Marius, seorang warga asing yang datang menonton bersama keluarganya. Ia mengaku sangat terkesan dengan keseluruhan pertunjukan.
“Pertunjukannya terasa magis. Komposisi acaranya sangat bagus, pencahayaan, penampilan penyanyi, dan suasananya sangat mengesankan,” ungkapnya.
“Yang paling berkesan itu orkestranya—fantastis. Alur musik dan keseluruhan acara juga sangat oke. Kalau ada lagi acara luar biasa seperti ini yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia, saya pasti akan datang lagi,” tuturnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini