Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 26 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com – Sebuah rumah milik warga bernama Nurhayati yang berada di bantaran Sungai Kapuas, tepatnya di Gang Alpokat Raya, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, roboh usai dihantam ombak besar dari kapal yang melintas, Rabu (25/6/2025) malam.
Rumah yang terbuat dari kayu dengan konstruksi sederhana itu berada persis di badan sungai, membuatnya sangat rentan terhadap gelombang, banjir, maupun terpaan angin.
Mengetahui kejadian itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono langsung turun ke lokasi pada Kamis (26/6) untuk meninjau kondisi korban dan menyerahkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, pakaian, serta sembako.
“Hari ini kita berikan bantuan agar keluarga Ibu Nurhayati bisa bertahan beberapa hari ke depan,” ujar Edi.
Soal tempat tinggal sementara, pihak Pemkot telah menawarkan rumah susun, namun Nurhayati memilih tinggal sementara di rumah tetangganya. Pemkot juga berencana melakukan pendataan ulang serta penataan kawasan sepanjang bantaran sungai.
“Kita akan ukur ulang garis sempadan sungai dan lihat ketersediaan lahannya. Kalau memungkinkan, penataan tetap dilakukan di area ini. Tapi kalau tidak memungkinkan, maka relokasi jadi pilihan—tentunya ke lokasi yang lebih aman dan layak,” jelas Edi.
Ia menegaskan pentingnya penataan kawasan bantaran sungai agar warga tidak terus-menerus berada di zona rawan bencana.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak Trisnawati mengatakan, bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, pakaian, sedikit sembako, hingga terpal.
“Bantuan ini sifatnya darurat, sama seperti penanganan bencana lainnya,” terangnya.
Ia menyebutkan, rumah tersebut dihuni oleh Nurhayati bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. Sejak suaminya meninggal, Nurhayati menjadi tulang punggung keluarga.
“Tim kami akan cek apakah keluarga ini sudah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Kalau belum, akan kami usulkan agar bisa menerima bansos tunai di tahun 2026,” tambah Trisnawati.
Saat ini, warga sekitar turut membantu pemulihan rumah Nurhayati secara gotong royong. Dinsos memastikan akan terus memantau kondisi korban hingga benar-benar pulih.
Nurhayati (50) menceritakan, insiden itu terjadi seusai salat Maghrib, ketika ia tengah tertidur bersama anak lelakinya.
“Tiba-tiba rumah roboh kena ombak kapal. Untung kami selamat, cuma barang-barang habis semua,” ucapnya.
Meski kondisi masih memprihatinkan, ia bersyukur karena langsung mendapat perhatian dari pemerintah.
“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang langsung diberikan oleh Bapak Wali Kota,” tutupnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Sebuah rumah milik warga bernama Nurhayati yang berada di bantaran Sungai Kapuas, tepatnya di Gang Alpokat Raya, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, roboh usai dihantam ombak besar dari kapal yang melintas, Rabu (25/6/2025) malam.
Rumah yang terbuat dari kayu dengan konstruksi sederhana itu berada persis di badan sungai, membuatnya sangat rentan terhadap gelombang, banjir, maupun terpaan angin.
Mengetahui kejadian itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono langsung turun ke lokasi pada Kamis (26/6) untuk meninjau kondisi korban dan menyerahkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, pakaian, serta sembako.
“Hari ini kita berikan bantuan agar keluarga Ibu Nurhayati bisa bertahan beberapa hari ke depan,” ujar Edi.
Soal tempat tinggal sementara, pihak Pemkot telah menawarkan rumah susun, namun Nurhayati memilih tinggal sementara di rumah tetangganya. Pemkot juga berencana melakukan pendataan ulang serta penataan kawasan sepanjang bantaran sungai.
“Kita akan ukur ulang garis sempadan sungai dan lihat ketersediaan lahannya. Kalau memungkinkan, penataan tetap dilakukan di area ini. Tapi kalau tidak memungkinkan, maka relokasi jadi pilihan—tentunya ke lokasi yang lebih aman dan layak,” jelas Edi.
Ia menegaskan pentingnya penataan kawasan bantaran sungai agar warga tidak terus-menerus berada di zona rawan bencana.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak Trisnawati mengatakan, bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, pakaian, sedikit sembako, hingga terpal.
“Bantuan ini sifatnya darurat, sama seperti penanganan bencana lainnya,” terangnya.
Ia menyebutkan, rumah tersebut dihuni oleh Nurhayati bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. Sejak suaminya meninggal, Nurhayati menjadi tulang punggung keluarga.
“Tim kami akan cek apakah keluarga ini sudah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Kalau belum, akan kami usulkan agar bisa menerima bansos tunai di tahun 2026,” tambah Trisnawati.
Saat ini, warga sekitar turut membantu pemulihan rumah Nurhayati secara gotong royong. Dinsos memastikan akan terus memantau kondisi korban hingga benar-benar pulih.
Nurhayati (50) menceritakan, insiden itu terjadi seusai salat Maghrib, ketika ia tengah tertidur bersama anak lelakinya.
“Tiba-tiba rumah roboh kena ombak kapal. Untung kami selamat, cuma barang-barang habis semua,” ucapnya.
Meski kondisi masih memprihatinkan, ia bersyukur karena langsung mendapat perhatian dari pemerintah.
“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang langsung diberikan oleh Bapak Wali Kota,” tutupnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini