Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 30 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Upaya menekan inflasi di Kalimantan Barat kini punya wajah baru. Kolaborasi tiga daerah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah secara resmi meluncurkan laman website Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama bernama KUPONWAH, yang bisa diakses melalui kuponwah.pontianak.go.id.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol bersama oleh Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Bupati Mempawah, Wakil Bupati Kubu Raya, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar. Website ini berisi informasi terkini tentang harga-harga pangan di ketiga wilayah, sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi lintas daerah.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, tantangan pengendalian inflasi tak bisa diselesaikan satu wilayah saja karena sangat bergantung pada rantai distribusi yang lintas batas.
“Untuk masuk ke Kota Pontianak, pasokan pangan tidak selalu lewat jalur udara. Jalur darat, misalnya dari Kubu Raya atau Mempawah, juga sangat berpengaruh. Jadi infrastruktur jalan harus betul-betul kita perhatikan,” kata Edi seusai acara peluncuran yang digelar di Aula Keriang Bandong, Gedung BI Kalbar, Rabu (30/7/2025).
Edi berharap TPID KUPONWAH bisa menjadi ruang strategis untuk menyusun rencana aksi bersama, memperpendek rantai pasok, dan menekan disparitas harga antarwilayah. Kolaborasi seperti ini, lanjutnya, bisa memperkuat stabilitas harga, terutama untuk komoditas pangan yang rentan fluktuasi.
“Kalau saling bantu atasi gejolak harga di wilayah masing-masing, dampaknya akan lebih kuat dan terasa,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa sinergi lintas daerah dengan dukungan teknologi digital akan memperkuat efisiensi pengelolaan sumber daya dan infrastruktur. Harapannya, ini bisa mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif, daya beli masyarakat tetap terjaga, dan pertumbuhan ekonomi daerah makin berkelanjutan.
Per Juni 2025, inflasi di Kota Pontianak tercatat stabil di angka 0,92 persen. Angka ini menempatkan Pontianak di posisi ke-8 dari 44 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan inflasi terendah menurut BPS.
“Selama dua tahun terakhir, inflasi kita relatif terkendali. Tidak ada lonjakan yang mengkhawatirkan. Ini perlu terus kita jaga bersama,” tegas Edi.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Ria Norsan mengapresiasi pembentukan TPID KUPONWAH dan menyebutnya sebagai inovasi unik yang belum ada di daerah lain di Indonesia.
“Saya harap inisiatif ini bisa ditiru oleh daerah lain. Misalnya bikin TPID Singbebas untuk gabungan Singkawang, Bengkayang, dan Sambas. Atau wilayah lain seperti Sanggau, Landak, dan Sintang,” kata Norsan.
Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi adalah salah satu pilar utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, iklim investasi yang sehat akan sulit terbentuk jika inflasi tak terkendali.
“Karena itu, saya minta kepala daerah di kabupaten/kota menciptakan iklim yang ramah investasi. Supaya pertumbuhan ekonomi bisa benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Upaya menekan inflasi di Kalimantan Barat kini punya wajah baru. Kolaborasi tiga daerah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah secara resmi meluncurkan laman website Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama bernama KUPONWAH, yang bisa diakses melalui kuponwah.pontianak.go.id.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol bersama oleh Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Bupati Mempawah, Wakil Bupati Kubu Raya, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar. Website ini berisi informasi terkini tentang harga-harga pangan di ketiga wilayah, sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi lintas daerah.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, tantangan pengendalian inflasi tak bisa diselesaikan satu wilayah saja karena sangat bergantung pada rantai distribusi yang lintas batas.
“Untuk masuk ke Kota Pontianak, pasokan pangan tidak selalu lewat jalur udara. Jalur darat, misalnya dari Kubu Raya atau Mempawah, juga sangat berpengaruh. Jadi infrastruktur jalan harus betul-betul kita perhatikan,” kata Edi seusai acara peluncuran yang digelar di Aula Keriang Bandong, Gedung BI Kalbar, Rabu (30/7/2025).
Edi berharap TPID KUPONWAH bisa menjadi ruang strategis untuk menyusun rencana aksi bersama, memperpendek rantai pasok, dan menekan disparitas harga antarwilayah. Kolaborasi seperti ini, lanjutnya, bisa memperkuat stabilitas harga, terutama untuk komoditas pangan yang rentan fluktuasi.
“Kalau saling bantu atasi gejolak harga di wilayah masing-masing, dampaknya akan lebih kuat dan terasa,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa sinergi lintas daerah dengan dukungan teknologi digital akan memperkuat efisiensi pengelolaan sumber daya dan infrastruktur. Harapannya, ini bisa mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif, daya beli masyarakat tetap terjaga, dan pertumbuhan ekonomi daerah makin berkelanjutan.
Per Juni 2025, inflasi di Kota Pontianak tercatat stabil di angka 0,92 persen. Angka ini menempatkan Pontianak di posisi ke-8 dari 44 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan inflasi terendah menurut BPS.
“Selama dua tahun terakhir, inflasi kita relatif terkendali. Tidak ada lonjakan yang mengkhawatirkan. Ini perlu terus kita jaga bersama,” tegas Edi.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Ria Norsan mengapresiasi pembentukan TPID KUPONWAH dan menyebutnya sebagai inovasi unik yang belum ada di daerah lain di Indonesia.
“Saya harap inisiatif ini bisa ditiru oleh daerah lain. Misalnya bikin TPID Singbebas untuk gabungan Singkawang, Bengkayang, dan Sambas. Atau wilayah lain seperti Sanggau, Landak, dan Sintang,” kata Norsan.
Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi adalah salah satu pilar utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, iklim investasi yang sehat akan sulit terbentuk jika inflasi tak terkendali.
“Karena itu, saya minta kepala daerah di kabupaten/kota menciptakan iklim yang ramah investasi. Supaya pertumbuhan ekonomi bisa benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini